SABUN merupakan media pembersih dari kotoran. Sabun digunakan dengan bantuan air. Secara umum, sabun berbentuk batang, namun kini ada juga yang cair.
Sabun terbuat dari campuran minyak atau lemak nabati, seperti minyak zaitun atau hewani. Ditambah alkali atau basa yakni natrium atau kalium hidroksida. Dibentuk melalui suatu proses yang disebut dengan saponifikasi.
Baca juga: Hebat, Seniman Ini Ubah Sabun Batangan Jadi Karya Seni Geometris Spektakuler
Lemak akan terhidrolisis oleh basa, lalu menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan seperti arang kayu.
Di masa pandemi virus corona (covid-19) ini sabun menjadi benda yang sangat penting. Sabun sering digunakan untuk membersihkan bagian tubuh yang kotor. Tapi, apakah sabun itu sendiri juga dapat kotor?
Penting untuk diketahui terlebih dahulu, sabun hanyalah campuran garam natrium atau kalium yang berasal dari asam lemak atau alkali selama proses saponifikasi. Setiap molekul sabun terbuat dari rantai hidrokarbon yang panjang, nonpolar, hidrofobik (ditola oleh air), "ekor" yang dibatasi oleh kepala "garam" hidrofilik yang bersifat polar.
Baca juga: Menkes Terawan Minta Masyarakat Lakukan CTPS untuk Lawan Pandemi Covid-19
Ketika mencuci tangan kotor dengan sabun dan air, ekor molekul sabun akan ditolak oleh air dan tertarik ke minyak dan menarik kotoran. Ekornya mengelompok dan membentuk struktur yang disebut misel, menjebak kotoran dan minyak.
Misel bermuatan negatif dan larut ke dalam air, sehingga saling tolak serta tetap terdispresi di air. Jadi, sabun juga bisa kotor. Demikian dikutip dari Mental Floss, Selasa (24/11/2020).