MEMACU adrenalin menjadi aktivitas yang bisa menambah keseruan liburan Anda. Jika sedang berada di utara Pulau Bali, berkunjunglah ke Kabupaten Buleleng.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Buleleng berupa dataran rendah, perbukitan, dan pegunungan.
Di wilayah ini terdapat sebuah wisata alam yang cocok bagi para pecinta wisata petualangan, yakni Water Slide Lemukih.
Water Slide Lemukih menawarkan perosotan alami di atas batuan licin dengan aliran air yang cukup deras. Panjang jalur perosotan ini sekitar 25 meter. Warga lokal menyediakan alat bantu ban sebagai dudukan yang akan menjaga tubuh Anda tetap aman terkendali.
Baca juga: Labuan Bajo Bersolek, Sisi Keindahan Lokal Tak Akan Hilang
Sensasinya tidak kalah dari perosotan-perosotan di water park, justru ini lebih mengasyikkan. Selagi meluncur Anda akan disuguhi suara air terjun dan pemandangan hijau nan asri.
(Foto: website Water Slide Lemukih)
Di tempat ini juga terdapat tiga buah air terjun yang airnya sangat jernih tanpa sampah. Pada bagian bawah air terjun terdapat sebuah kolam yang cukup luas sehingga bisa digunakan untuk berenang.
"Suasananya sangat asri dengan air jernih tanpa sampah. Perosotan ini sudah ada sejak dahulu dan digunakan oleh anak-anak sekitar untuk bermain. Namun semakin hari banyak wisatawan yang datang baik tua maupun muda senang bermain di perosotan alami ini," tulis akun Instagram @keluarbentar.
Tak hanya wisatawan domestik, namun wisatawan dari luar negeri pun turut penasaran dan ingin merasakan keseruan meluncur di Water Slide Lemukih.
Water Slide Lemukih terletak di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Akses menuju ke lokasi hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Jalan setapak di tengah persawahan akan menemani perjalanan Anda.
Tiket masuk sangat terjangkau, wisatawan domestik hanya membayar Rp5.000 saja sedangkan untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp15 ribu.
Jam operasinya yakni mulai dari pukul 08.00-17.00 Wita. Lewat dari jam itu wisatawan tidak diperbolehkan mencoba kegiatan ini karena sangat berisiko lantaran jalur menuju lokasi sangat ekstrem.
(Rizka Diputra)