Sempat tutup dua bulan pada awal masa pandemi Covid-19, lokasi wisata yang juga disebut Bumi Kahyangan di Atas Awan ini kembali buka dengan menerapkan aturan baru. Meski bisa menampung 500 tenda di alam terbuka, namun kini dibatasi tak lebih dari 250 tenda.
“Dengan cara tersebut berwisata bersama keluarga akan menjadi lebih aman dan nyaman. Program Jogo Wisata ini juga sekaligus sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona di lokasi wisata,” ujar Yulian, pengelola wisata I’Ampelgading Homeland.
Pada masa pandemi ini, pengelola wisata tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik pada pengunjung. Kamping hanya dilakukan setiap Sabtu malam atau hari libur. Sejumlah petugas bersiaga untuk melakukan patroli kesehatan.
“Setelah tutup awal pandemi kemarin, kini kita bangkit lagi. Wisata ini kan dikelola anak-anak muda, dan ketika buka kembali artinya sumber pendapatan kembali ada. Namun begitu, protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah tetap kita lakukan. Mari kita jaga wisata dan para wisatawan,” ucapnya.
“Sebenarnya kita baru berumur tiga tahun pada November ini, alhamdulillah wisata sini sudah banyak dikenal. Banyak wisatawan dari Demak, Pati, Jepara yang datang. Kebanyakan nge-camp, jadi datangnya malam-malam. Meski ada pula yang datang sejak sore,” imbuh dia.
(Foto Okezone.com/Taufik Budi)
Pemerintah secara bertahap memberi lampu hijau untuk membuka kembali lokasi wisata dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Bukan hanya sebagai penggerak roda perekonomian, destinasi wisata juga pengusir kejenuhan setelah berdiam diri di rumah.
“Ada kecenderungan ketika sudah mulai atau sedang dalam proses penurunan (angka kasus Covid-19), wisata alam atau wisata buatan menjadi salah satu potensi yang sangat luar biasa. Dan pelaku wisata akan didominasi oleh milenial pada usia 30 sampai dengan 40 tahun,” lugas Sinung Nugroho Rachmadi, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.
“Secara bertahap dan terbatas ini menjadi sebuah simulasi bagi kita untuk menggarap potensi-potensi pada tahun yang akan datang. Dengan semua harapan nanti (kasus Covid-19) segera menurun, sehingga kesiapan wisata buatan dan wisata alam itu bisa menyambut wisatawan dengan kondisi yang lebih optimal,” tandasnya.
Meski telah buka dengan beberapa pengetatan, namun pemerintah akan terus melakukan pemantauan lokasi wisata. Di antaranya kepatuhan terhadap pembatasan jumlah pengunjung, penerapan protokol kesehatan dan perkembangan pandemi di wilayah lokasi wisata. Jika kondisi sekitar memburuk maka akan dilakukan penutupan kembali.
(Salman Mardira)