Pada 1 Oktober, dunia merayakan Hari Lanjut Usia International atau International Day of Older Persons. Di momen tersebut, masyarakat diingatkan kembali betapa pentingnya menjaga kesehatan di usia tua agar usia senja tetap produktif dan sehat.
Di masa pandemi, kelompok lansia selalu diingatkan untuk dilindungi. Sebab, mereka-mereka kebanyakan memiliki penyakit komorbid dan sistem imunitas tubuh yang rendah. Ketika virus corona masuk, maka kemungkinannya untuk sembuh sangat kecil.
Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kelompok usia yang meninggal dunia paling tinggi di kelompok umur lebih dari 60 tahun (lansia) yaitu 44 persen. Sementara itu, kelompok umur 46-59 tahun sebanyak (40%), dan pada umur 31-45 tahun sebanyak (11,6%).
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Geriatri dr Lazuardhi Dwipa, Sp.PD-KGer, menerangkan bahwa kelompok lanjut usia menjadi kelompok yang berisiko mengalami efek fatal jika terpapar Covid-19, terkhusus jika mereka memiliki riwayat penyakit kronis.
Upaya komprehensif mesti dilakukan agar para lansia ini minim terpapar corona. Menurutnya, cara yang bisa dilakukan di tengah pandemi ini adalah menjaga kesehatan dengan rajin cuci tangan, menggunakan masker, dan tetap jaga jarak jika beraktivitas di luar rumah.
"Selain itu, disarankan agar para lansia untuk tetap berolahraga meski intensitasnya sangat ringan atau sebisanya. Diusahakan untuk tetap berada di rumah, membatasi berkumpul di luar rumah, dan pastikan nutrisi makanan seimbang sehingga imunitas tubuh terjaga," kata dr Lazuardhi, dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Senin (28/9/2020).
Di sisi lain, Dokter Spesialis Penakit Dalam Konsultan Geriatri RS Pondok Indah - Bintaro Jaya Dr. dr. Purwita Wijaya Laksmi, Sp-PD-KGer, punya upaya lain yang bisa dilakukan lansia agar tetap aman dari Covid-19. Cara tersebut ia sebut dengan BAHAGIA.
"Jadi, BAHAGIA itu adalah berat badan dijaga, atur makanan seimbang, hindari faktor risiko, agar tetap berguna kembangkan hobi, gerak badan teratur, iman dan takwa ditingkatkan, serta awasi kesehatan secara periodik," tuturnya melalui keterangan tertulis.
Selain itu, dr Purwita juga menyarankan agar pihak keluarga yang memiliki lansia untuk memastikan bahwa mereka cukup mendapat perhatian. Sebab, dukungan keluarga merupakan hal mutlak agar lansia tetap sehat di tengah pandemi.
"Perhatian dari lingkungan sekitar, terutama keluarga, sangat dibutuhkan lansia, terlebih di situasi pandemi seperti sekarang. Keluarga merupakan sumber penting kasih sayang, motivasi atau semangat, bantuan dan interaksi sosial yang diperlukan para lansia," sambungnya.
Baca juga: 5 Tanda Mantan Pacar Mau Balikan Tapi Gengsi
Menjaga kelompok lansia dari penularan virus corona menjadi tugas kita bersama. Oleh karena itu, pihak industri pun tidak ada salahnya untuk ikut terlibat dalam memastikan kesehatan lansia di tengah pandemi.
"Kami terus mewujudkan komitmen terhadap kesehatan masyarakat, salah satunya soal lansia. Setiap tahun kamu melalui KECC secara rutin memperingati Hari Lanjut Usia Internasional," kata Agnes Wiraraharja, Head of Kalbe Ethical Customer Care (KECC).
Agnes percaya bahwa dengan memberi semangat kepada kelompok lansia, mereka akan tetap sehat dan bugar dalam menjalankan aktivitas di tengah pandemi. Selain itu, perayaan Hari Lanjut Usia Internasional yang diselenggarakan Kalbe di rumah saja memberi hiburan tersendiri untuk lansia.
"Pelaksanaan perayaan kali ini sesuai dengan pertimbangan risiko yang dihadapi lansia selama pandemu yaitu kejenuhan. Kami mencoba untuk membuat acara yang memungkinkan para lansia tetap di rumah saja tapi tetap merasa bahagia," tambah Agnes.
(Dyah Ratna Meta Novia)