Pergantian tahun hijriah 1 Muharram yang bertepatan dengan 1 Suro, jatuh pada Kamis 20 Agustus 2020 identik dengan upacara dan tradisi masyarakat yang memiliki nilai magis tinggi. Sayangnya tradisi Kirab Pusaka yang kerap dilakukan Keraton Surakarta Hadiningrat harus ditiadakan tahun ini karena pandemi virus corona Covid-19.
Sebagaimana diketahui, setiap 1 Suro Keraton Surakarta Hadiningrat memang melakukan ritual Kirab Pusaka yang dikawal oleh barisan kebo bule yang dipercaya merupakan keturunan Kyai Slamet. Namun berbeda dengan tahun sebelumnya, tradisi tahunan ini justu ditiadakan.
Pengumuman tersebut disampaikan melalui akun media sosial Instagram Keraton Surakarta Hadiningrat @kraton_solo. Dalam pernyataan tersebut ritual Kirab Pusaka ditiadakan karena kondisi 1 Suro yang bertepatan dengan pandemi Covid-19. Peniadaan ritual bertujuan untuk menghindari kerumunan yang berpostensi menyebarkan Covid-19.
“Diberitahukan kepada seluruh masyarakat, bahwa dalam situasi pandemi Covid-19 ini, Upacara Kirab Pusaka Malam 1 Sura tahun Jimakir 1954 Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ditiadakan,” tulis unggahan tersebut.
“Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat hanya akan melaksanakan wilujengan atau upacara secara internal, tertutup, dan terbatas. Jaga kesehatan, dan patuhi protokol kesehatan,” tuntasnya.
Baca juga: 5 Ciri Orang yang Emotionally Unavailable, Tidak Cocok Dijadikan Pasangan
Tak hanya Keraton Surakarta saja yang meniadakan Kirab Pusaka dalam tradisi 1 Suro. Keraton Yogyakarta Hadiningrat juga meniadakan Tradisi Mubeng Beteng yakni dengan berjalan kaki mengelilingi Benteng Keraton Yogyakarta sambil terdiam atau tidak berbicara sama sekali. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan Covid-19.
(Dyah Ratna Meta Novia)