REGGY Lawalatan belum lama ini menuai pujian publik, dia dianggap sebagai ibu hebat karena bisa menerima Oscar Lawalata dengan segala femininnya. Kini, keluarga Lawalata itu datang dengan kabar yang luar biasa.
Oscar Lawalata akhirnya angkat suara terkait dengan pilihannya menjadi transgender. Ya, desainer yang berfokus pada wastra Nusantara itu mengaku seorang transgender. Ucapannya tersebut dilontarkan di Youtube The Lawalatas.
"Saya transgender. Saya tahu sejak kecil kalau saya transgender. Setelah saya mempelajari kurang lebih 5 tahun lalu siapa saya, dari situ saya tahu saya transgender," ucap Oscar Lawalata di video yang sudah disaksikan 308 ribuan netizen.
Baca Juga: Berkat Cinta, Oscar Lawalata Berani Mengaku Transgender ke Keluarga
Dalam video tersebut, Oscar juga sempat ditanya mengenai makna pernikahan. So, apa jawaban Oscar untuk pertanyaan yang satu itu?
Menurut Oscar, pernikahan adalah kertas. Maksudnya adalah pernikahan itu jelas tertulis di dalam kertas, apapun tertera di sana, baik itu harta gono gini, maupun kewajiban dan hak lainnya dalam ikatan pernikahan.
"Nikah itu menurut saya kertas, clear bahwa kita resmi, ya. Ada apa-apa lo support gue secara harta gono gini, nafkah, dan sebagainya. Clear, jadi dia ngerasa aman bahwa misalnya entar kalau gue udah ikut lo, lo menafkahi gue dan sebagainya. Gitu," ucap Oscar.
Ia pun kemudian menyinggung soal cinta. Bagi Oscar, nikah dan cinta itu hal yang berbeda. Dia juga beranggapan bahwa yang namanya cinta tidak perlu diamankan.
Sebab, Oscar punya level memaknai cinta yang menurutnya berbeda dari orang lain. Bagi dia, ketika orang benar-benar cinta dengannya, tak perlu diamankan, karena in the end, Oscar butuh cinta yang murni bukan cinta keharusan atau keterikatan. "Yang saya perlu cinta memang based on rasa itu," terangnya.
Terkait dengan urusan cinta, Oscar punya filosofi pasir untuk cinta itu sendiri.
"Pasir kalau kita taruh di tangan, kita genggam, habis pasirnya. Tapi, kalau pasir tersebut ditaruh di tangan dan didiamkan, sampai kapan pun pasir itu masih ada. Selama kita enggak tertiup angin, ya," tutupnya dengan nada gemas dan tawa riang.
(Dewi Kurniasari)