PEMERINTAH dan Universitas Padjajaran bersiap menyeleksi relawan vaksin Covid-19 per 11 Agustus 2020. Namun pada pekan pertama Agustus ini baru sekira 600 relawan yang mendaftar dari 1.620 relawan yang dibutuhkan.
Ketua Tim Riset Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengatakan, jika ingin menjadi relawan vaksin Covid-19, ada beberapa kriteria. Yaitu dari rentang usia 18-59 tahun, berdomisili di Bandung selama masa uji klinis, hingga tidak menderita penyakit ganas, juga tidak alergi terhadap vaksin.
"Vaksin ini merupakan vaksin yang terbuat dari virus yang dimatikan. Vaksin ini telah melalui uji klinik fase 1 dan 2," katanya lewat keterangan resminya.
Baca Juga: Seleksi Relawan Vaksin Covid-19 Mulai 11 Agustus, Double Skrining Diterapkan

Sebelum diedarkan massal di Indonesia, uji klinik fase III akan dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan PT Bio Farma dan Badan Litbangkes.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi keamanan dan respon kekebalan tubuh setelah pemberian 2 dosis vaksin SARS-COV-2. Uji klinis ini gratis, relawan tidak dibayar," tambah Kusnandi.
Sebelumnya, calon relawan vaksin Covid-19 harus mengikuti rapid test dan PCR. Menurutnya, meskipun para ahli menilai kedua tes ini kurang akurat, tim uji klinis vaksin Covid-19 tetap yakin bahwa semua relawan bisa bebas Covid-19 dengan dua metode tes tersebut.
"Tim uji klinis melakukan 2 skrining tersebut untuk menjaring seseorang terkena Covid-19 atau tidak. Jadi dua pemeriksaan ini sangat akurat," kata Jubir Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran Dr Rodman Tarigan SpAK, MKes.