Bisa kambuh meski telah dinyatakan sembuh
Sementara itu, Ahli dan Pemerhati Kanker Prof Dr dr Soehartati A Gondhowiardjo, SpRad(K), OnkRad, menjelaskan bahwa penyintas kanker payudara juga memiliki potensi mengidap kembali penyakit tersebut. Faktor tersering adalah kanker tergolong tumor ganas atau benjolan yang tidak normal di badan dan tidak punya batas.
Oleh karena itu, para pasien kanker sebelum menjalani pengobatan, harus diperiksa terlebih dulu seluruh fungsi organ di tubuhnya. Mulai dari liver, tulang, otak, paru, dan masih banyak lagi.
Bila ada organ yang sekiranya bisa dihinggapi sel kanker, ada kemungkinan pasien akan mengidap kanker stadium empat. Kalau sudah demikian, pengobatannya pun akan menjadi berbeda.
"Gambarannya seperti ini, satu titik ujung bolpoin ini, isinya 10 pangkat sembilan kalau kanker. Sel-sel itu kecil sekali. Jadi ada kemungkinan saat dinyatakan bersih ya mungkin hanya saat itu saja," ungkap Prof Soehartati.

Contoh paling sederhana bisa merujuk pada kanker payudara. Pasien yang mengidap penyakit ini diklaim memiliki kemungkinan kambuh yang lebih besar dibandingkan jenis kanker lainnya.
"Dua tahun pertama itu paling sering terjadinya kekambuhan. Kemarin ada yang datang ke saya, dia bilang pernah berobat sama saya tahun 1991 artinya sudah 27 tahun lalu, tapi kambuh dan muncul lagi," tutur Prof Soehartati.
Untuk menghindarinya, Prof Soehartati selalu menganjurkan kepada semua pasien agar melakukan kontrol sepanjang hidupnya. Karena sewaktu-waktu, sel kanker itu bisa muncul lagi tanpa disadari.
"Saya tegaskan semua kanker memiliki kemungkinan untuk kambuh. Jadi meski sudah dinyatakan sembuh, harus tetap kontrol secara rutin," tutupnya.
(Helmi Ade Saputra)