Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menparekraf Apresiasi Terbitnya Panduan Pelayanan Makanan dan Minuman di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Selasa, 14 Juli 2020 |12:59 WIB
Menparekraf Apresiasi Terbitnya Panduan Pelayanan Makanan dan Minuman di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
Menparekraf Wishnutama bersama Ketua Umum APJI Rahayu Setiowati (Foto : Kemenpar)
A
A
A

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengapresiasi langkah dari Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) yang meluncurkan buku panduan protokol kesehatan bagi industri pelayanan makanan dan minuman di masa adaptasi kebiasaan baru.

Buku ini berisikan panduan umum dan panduan khusus yang mencakup lima klaster bidang pelayanan makanan dan minuman, yakni di rumah makan, cafe, restoran, gedung dan rumah ibadah, pesawat terbang (inflight catering), tempat pertemuan, hingga pabrik yang umumnya memiliki karyawan berjumlah banyak.

"Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada APJI yang berinisiatif meluncurkan buku panduan ini, melengkapi panduan yang telah ada sehingga dapat benar-benar menjadi pedoman bagi pengusaha makanan dan minuman," kata Wishnutama Kusubandio seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Selasa (14/7/2020).

Menparekraf Wishnutama

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum APJI Rahayu Setiowati, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani, serta Editha Duarte dari Politeknik Jakarta Internasional.

Wishnutama mengatakan kuliner merupakan salah satu subsektor unggulan dari ekonomi kreatif yang berkontribusi terbesar terhadap PDB ekonomi kreatif Indonesia yaitu sebesar 41 persen atau sekitar Rp410 triliun pada 2017. Karenanya, kehadiran protokol layanan makanan dan kesehatan yang diluncurkan oleh APJI diharapkan bisa mendorong industri makanan dan minuman agar dapat beroperasi kembali dan tetap produktif namun tetap aman dari Covid-19.

Baca Juga : Intip Kemesraan Kriss Hatta dan Hana Hanifah yang Ngakunya Cuma Teman

Kehadiran buku panduan ini ditekankan Wishnutama Kusubandio tidak menjadi seremonial belaka, namun diikuti dengan pelaksanaan protokol yang penuh rasa tanggung jawab, disiplin, dan peduli antarsesama.

Kemenparekraf sebelumnya juga telah meluncurkan buku panduan untuk hotel dan restoran yang merupakan turunan dari Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.

Menparekraf Wishnutama

Buku panduan dari APJI diharapkan dapat melengkapi panduan yang telah ada karena berisikan informasi lebih detail. Dibuat oleh para pelaku industri sehingga langsung menyentuh titik kritis dalam perlindungan pelayanan di sektor makanan dan minuman.

"Kita paham bahwa situasi akibat Covid-19 sangat dinamis sehingga harus benar-benar diantisipasi para pelaku industri. Apapun usahanya, khususnya di jasa boga dan kuliner harus dapat menjalankan protokol dengan sebaik-baiknya," kata Wishnutama.

Untuk dapat dijalankan, Menparekraf juga mengingatkan agar dilakukan simulasi, sosialisasi, dan publikasi serta uji coba protokol kesehatan dalam adaptasi normal baru dengan sebaik-baiknya.

"Sehingga dalam pelaksanaannya betul-betul dipahami, terkadang banyak orang yang tidak paham meski sudah mengetahui isi protokol. Karenanya handbook harus-betul dijalankan dengan baik agar dapat bermanfaat untuk masyarakat dan dunia usaha," tutur Wishnutama.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement