Penerapan sistem Work from home (WFH) guna mencegah penularan Covid-19 ternyata berdampak besar pada sektor ekonomi. Termasuk pada biaya hidup anak-anak kos.
Pemberlakukan WFH tak hanya bikin kuota internet makin boros. Kuota listrik juga ikut melonjak gara-gara kebanyakan di rumah.
Seorang karyawati perusahaan swasta, Ira mengatakan, melonjaknya tarif listrik yang dirasakannya menjadi beban tersendiri. Apalagi gajinya pas-pasan.
"Tarif listrik yang harus dibayar melonjak dua kali lipat. Biasanya saya beli token listrik Rp100 ribu untuk sebulan. Sekarang jadi Rp200 hingga Rp250 ribu per bulan," katanya Selasa, (9/6/2020).
Padahal, terang Ira, dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menekan biaya listriknya. "Saya sudah berusaha tak menyalakan AC. Selain itu juga sudah tak memakai microwave lagi kalau mau masak," terangnya.
Namun dia mengaku heran, pengeluaran untuk listrik tetap tinggi. Meski demikian dia mulai merasa lega sebab sebentar lagi mau masuk kantor. Apalagi PSBB masa transisi yang sudah diterapkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Baca juga: Selain Cegah Kanker, Ini 3 Manfaat Lain Makan Buncis
Perusahaan tempat Ira bekerja akan menerapkan kembali sistem kerja di kantor sehingga Ira bisa menghindari tagihan listrik yang membengkak.
"Sebentar lagi saya akan kerja di kantor. Jadi mungkin ini bisa bantu normalin biaya pengeluaran buat beli token listrik," pungkasnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)