Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pacaran saat PSBB, Boleh Gak Sih?

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Kamis, 14 Mei 2020 |19:15 WIB
   Pacaran saat PSBB, Boleh <i>Gak</i> Sih?
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

PENYAKIT COVID-19 memang masih belum terkendali dengan baik, terbukti dengan pertambahan jumlah korban yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang sembuh. Meski demikian, ekonomi harus tetap berjalan, sehingga ada beberapa orang yang masih harus bekerja di kantornya.

Pemerintah pun akhirnya memberi pengecualian untuk masyarakat yang ingin bepergian demi alasan bisnis. Tapi, akibat kebijakan ini Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta kini ramai dipadati calon penumpang.

Memang berkumpul di keramaian sangat tidak dianjurkan, tapi bagaimana jika hanya berdua bersama pacar?

Ketua Departemen Epidemiologi Yale School of Public Health, Albert Ko menjelaskan, masyarakat memang masih bisa melakukan aktivitasnya. Tapi, akan lebih baik jika aktivitas tersebut hanya melibatkan satu orang, sehingga risiko penularan penyakit lebih kecil dibandingkan dengan berada di kerumunan banyak orang.

pacaran saat psbb

“Yang benar-benar kami khawatirkan dalam hal kesehatan masyarakat adalah pertemuan besar, semua orang bisa berkumpul bersama. Proses tersebut bisa kami sebut sebagai penyebaran secara super," terang Ko, melansir dari The Atlantic.

"Risiko mereka naik secara eksponensial semakin besar ukuran pertemuan. Saya pikir Anda masih bisa berkencan,” tambah dia.

Meski demikian pendapat Ko sedikit berbeda dengan Direktur Penelitian Kesehatan Masyarakat Universitas of Pennsylvania, Carolyn Cannuscio. Ia justru tidak sependapat jika masyarakat melakukan kontak meskipun hanya bersama pacar mereka.

Memang tak sedikit orang yang sudah memiliki pasangan merasa khawatir apabila harus berdekatan ataupun bersentuhan dengan lawan jenisnya karena takut terinfeksi COVID-19. Sebagaimana diketahui virus corona ditularkan melalui metode close contact dengan orang yang terdekat.

Oleh karena itu Cannuscio pun menyarankan jika kita baru saja menjalin hubungan, akan lebih baik jika memanfaatkan semua teknologi yang ada.

“Ini adalah waktu untuk sangat berhati-hati dalam memulai kontak dengan orang baru. Ini sepertinya menjadi waktu untuk berkreasi dengan pesan teks Anda atau membawanya menuju FaceTime atau panggilan telepon,” ucap Cannuscio.

Virus ini pun dapat berpindah secara droplet yakni melalui percikan dahak ketika seseorang bersin atau batuk. Virus yang menyebar tersebut masuk melalui sistem pernapasan manusia yakni telinga, hidung, mulut dan mata.

WHO sendiri telah menganjurkan masyarakat untuk menghindari close contact dengan melakukan social distancing sejauh enam kaki atau sekira dua meter untuk menghindari penyebaran COVID-19.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement