Berkurangnya aktivitas manusia, juga akan mengurangi gangguaan pada infrastruktur buatan manusia, seperti jembatan dan bangunan.
"Apalagi daerah daerah pesisir utara sangat kuat sekali dilewati getaran-getaran seismik. Daerah di pesisir utara seperti Surabaya berasal dari endapan non vulkanik, seperti lempung dan lumpur. Sebuah getaran ketika melewati lempung bisa kuat tapi kalau lewat pasir bisa diredam.
“Semakin kuat getarannya maka pengeruh terhadap kerusakan bangunan akan semakin besar,"katanya.
Meskipun begitu, Adi mengaku ada kekhawatiran yang muncul usai pandemi ini berakhir dan manusia kembali beraktivitas normal seperti sedia kala.
"Sekarang bumi relatif istirahat dari dilewatinya getaran seisimik dan bencana alam yang lain juga berkurang. Itu hikmahnya. Saya justru khawatir setelah ramadhan dan pandemi berakhir, mobilitas serta kebutuhan banyak maka kondisi alam akan menjadi lebih buruk lagi," pungkasnya.
(Dewi Kurniasari)