PASIEN corona COVID-19 dari masa perawatan sampai jika meninggal, tentunya merasakan sangat kesepian karena harus diisolasi seorang diri.
Begitu juga dengan pihak keluarga pasien, yang tidak diperkenankan menjenguk ataupun menghadiri pemakaman sanak keluarga yang meninggal sebagai pasien positif COVID-19.
Karena protokolnya semua urusan menyangkut pengurusan jenazah hingga pemakaman, harus ditangani oleh para tenaga medis dan pihak otoritas berwenang.
Melihat kondisi betapa kesepiannya para pasien COVID-19, bahkan hingga di saat-saat terakhirnya, seorang dokter di New York berinsiatif untuk membantu para pasien COVID-19 agar bisa berkomunikasi. Bahkan para pasien corona COVID-19 diberi kesempatan untuk mengucapkan salam perpisahan terakhir kepada keluarga dan sahabat tercinta.

Misalnya saja, Ee Tay, seorang kepala ruang gawat darurat anak di rumah sakit emergency room NYC Health + Hospitals/Bellevue, menjadikan momen ulang tahunnya untuk menggalang donasi dari masyarakat. Semua dilakukan demi membantu para pasien corona COVID-19.
Beberapa hari sebelum hari ulang tahunnya, Tay mengunggah pesan di akun laman Facebook pribadinya. Ia enuliskan pesan mengajak masyarakat untuk berdonasi iPad atau gadget tablet lainnya yang tidak digunakan.
Gadget tablet yang ditargetkan Tay bisa terkumpul sebanyak 150 unit tersebut akan diberikan kepada pasien COVID-19 di New York. Sehingga para pasien COVID-19 dapat menggunakan gadget tablet itu sebagai alat komunikasi, mengucapkan salam terakhir pada keluarga dan sahabat tercinta.
“Happy birthday to me? Sure, just send me a tablet,” tulis Tay di akun Facebook miliknya.
Ide ini muncul di kepala Tay, setelah ia mendengar banyak cerita dari rekan tenaga medis lainnya, bahwa para pasien corona COVID-19 meninggal sendirian di bangsal kamar isolasi. Rata-rata pasien yang mengembuskan napas terakhirnya, tanpa sempat memberikan salam perpisahan kepada keluarga dan sahabat.
Tay menuturkan, kadang karena merasa frustasi dengan keadaan seperti ini, para dokter di UGD juga menggunakan ponsel pribadi mereka untuk menghubungi pihak keluarga pasien.
“Terkadang, karena putus asa dengan keadaan ini rekan-rekan saya di unit gawat darurat memakai ponsel mereka sendiri untuk menghubungi keluarga pasien sehingga pasien bisa punya kesempatan untuk melihat satu sama lain, sebelum meninggal,” ungkap Tay, seperti dikutip Huffingtonpost, Jumat (17/4/2020).
Tapi semakin hari, situasi rumah sakit yang dipenuhi oleh semakin banyaknya pasien COVID-19, membuat pihak rumah sakit jadi kewalahan. Sehingga para staf rumah sakit sangat sibuk menangani, merawat pasien membuat mereka tak sempat lagi untuk sekedar menghubungi keluarga pasien.
Usaha Tay tak sia-sia, satu pekan setelah mengunggah birthday wish di Facebook, kini ia sudah berhasil mendapatkan ratusan gadget tablet. Sebanyak 650 unit gadget tablet, baik yang baru ataupun bekas pakai dari para donatur, didistribusikan Tay kepada para pasien COVID-19 melalui berbagai rumah sakit.
Mulai dari rumah sakit NYC Health + Hospitals/Bellevue, Rumah Sakit Jacobi dan Rumah Sakit. Sumbangan gadget tablet yang diterima, kini disebar ke banyak unit gawat darurat dan intensive care units (ICU).
Tak hanya tablet, Tay juga menerima sumbangan beberapa unit ponsel Android, yang akan diberikan kepada pekerja sosial rumah sakit untuk diteruskan kepada keluarga pasien yang kesulitan secara finansial. Kondisi ini membuat mereka tidak memiliki perangkat alat untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga tercinta yang sedang sakit.
Tay mengungkapkan, dengan gadget tablet komunikasi yang dilakukan para pasien COVID-19 dengan keluarga atau sahabat bisa lebih baik. Karena bisa ditampilkan komunikasi secara visual.
Daripada hanya melalui suara, misalnya lewat telepon atau walkie-talkie. Apalagi ketika pasien diintubasi dan memakai ventilator, yang membuat pasien sulit untuk berbicara.
“Saya pikir dengan memakai tablet, komunikasi visual image bersama orang-orang yang dicintai lebih baik daripada cuma telepon atau walkie-talkie. Pasien yang pakai ventilator kan kesulitan untuk mengeluarkan suara,” tambahnya.
Ratusan gadget tablet sumbangan donatur ini, tentunya bukan hanya dipakai untuk mengucapkan selamat tinggal oleh para pasien yang sudah kritis. Tetapi digunakan juga sebagai cara untuk memulihkan pasien COVID-19 agar tetap berhubungan dengan keluarga mereka saat dalam masa perawatan.
(Dewi Kurniasari)