TENAGA medis seperti dokter dan suster merupakan garda terdepan dan tersibuk di tengah pandemi virus corona COVID-19 yang melanda berbagai negara saat ini.
Mereka berjuang menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus corona, bekerja 24 jam non-stop. Tenaga medis tersebut tentu merasakan kelelahan dalam tugas mulia tersebut.
Namun tahukah Anda, tenaga medis tersebut merupakan orang yang paling rentan terinfeksi karena harus berhubungan langsung dengan pasien yang positif corona. Mereka juga rentan terserang penyakit lain karena kelelahan.
Hal ini pula yang membuat sebagian tenaga medis tersebut pada akhirnya gugur dalam tugas. Untuk mengetahui siapa saja yang meninggal dalam masa tugasnya, berikut dirangkum dari laporan laman Latimes, businessinsider, dan theguardian pada Sabtu (21/3/2020).
1. Liu Zhiming: Direktur sekaligus salah satu sosok dokter ahli bedah saraf di Wuchang Hospital, Wuhan. Dokter Liu meninggal karena ikut terinfeksi virus corona pada akhir Januari 2020, ketika ribuan pasien memenuhi rumah-rumah sakit di Wuhan.

Ilustrasi. Foto: Istimewa
Dokter Liu bahkan hingga akhir hayatnya sengaja tidak mau dirawat oleh istrinya, Cai Liping yang merupakan seorang suster karena tak mau menularkan virus tersebut kepada sang istri.
2. Song Yingjie: Apoteker muda yang baru berusia 28 tahun juga gugur dalam tugas. Song seorang diri mengurus resep obat di rumah sakit. Tak hanya itu, ia juga bertanggung jawab untuk memeriksa suhu di perhentian jalan raya saat malam hari.
Bekerja hingga larut malam, sering berdiri di tepi jalan dalam cuaca dingin hingga 10 hari berturut-turut. Song Yingjie kemudian ditemukan meninggal di asrama rumah sakit keesokan harinya. Gagal jantung akibat kelelahan disebutkan sebagai faktor penyebab meninggalnya Song Yingjie.
3. Wang Tucheng: Dokter muda masih berusia 37 tahun. Dikabarkan dokter di pedesaan Xinwangzhuang, Henan, ini ditemukan telah meninggal pada 10 Februari 2020. Diagnosa penyebab kematiannya disebutkan karena gagal jantung yang disebabkan kelelahan dalam bertugas.
4. Xu Hui: Pemimpin grup rumah sakit pengontrol virus corona di Nanjing satu ini diketahui bekerja tanpa henti selama 18 hari berturut-turut. Kemudian pulang ke rumah setelah rapat pada 6 Februari, merebahkan tubuhnya lalu tak pernah bangun lagi. Xu Hui meninggal di usianya yang ke 51 tahun.