 
                
PEMERINTAH China secara resmi membatalkan seluruh perayaan Tahun Baru Imlek di seluruh daratan China. Kebijakan ini juga diterapkan di Hong Kong, meski hanya sebagian wilayah yang membatalkan.
Hong Kong bahkan terpaksa membatalkan perayaan kembang api dan parade Imlek yang telah mereka siapkan dari jauh-jauh hari, setelah tiga orang didiagnosa terinfeksi virus korona Wuhan.
Dilansir Okezone dari Foxnews, Senin (27/1/2020), buntut dari kebijakan tersebut membuat banyak warga memilih menghabiskan waktu di rumah dan kuil, mengingat semua objek wisata hingga bioskop telah ditutup untuk membatasi penyebaran virus.

Beijing yang selama ini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan, dikabarkan membatalkan seluruh rangkaian acara Imlek yang telah mereka siapkan dengan matanf.
Sebelumnya, dua objek wisata palling populer di China, The Forbidden City dan Shanghai Disneyland juga dilaporkan tutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Tak hanya itu, pemerintah China melarang seluruh warga di Kota Wuhan dan beberapa daerah di sekitarnya untuk meninggalkan kota. Mereka juga menutup seluruh akses transportasi guna menekan penyebaran virus.
"Suasana Tahun Baru Imlek tahun ini memang tidak semeriah tahun lalu. Banyak toko yang tutup, dan orang-orang tidak memiliki hasrat untuk berbelanja," ujar May Wen.

Buntut dari penyebaran virus korona Wuhan membuat harga masker di Hong Kong meningkat drastis. Warga berbondong-bonding membeli benda tersebut hingga membuat persediaannya menjadi terbatas.
Hal serupa juga terjadi di Taiwan. Setelah tiga orang dilaporkan terinfeksi virus korona Wuhan, ribuan orang tampak menggunakan masker saat mengunjungi Longshan Temple di Taipei.
Selain Taiwan, tiga kasus virus korona Wuhan ditemukan di Amerika Serikat, Kanada, dan Malaysia.
(Martin Bagya Kertiyasa)