Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), DR. dr. Agus Dwi Susanto Sp.P(K). Menurut penjelasannya, rokok konvensional maupun elektrik diklaim dapat meningkatkan risiko kanker dan jantung bila digunakan sejak dini, atau masih dalam masa anak-anak.

Tak hanya itu, dampak dari rokok elektrik dan konvensional ini juga dapat menyebabkan infeksi peradangan. Sebuah publikasi internasional telah membuktikan bahwa penggunaan rokok elektrik justru meningkatkan risiko penyakit asma.
"Di tempat saya praktik (Rumah Sakit Persahabatan) sekitar 70 persen pengguna rokok elektrik itu sudah adiksi dan ketagihan. Ini membuktikan bahwa kandungan nikotin kedua rokok tersebut sama-sama berbahaya," tutup Agus.
(Helmi Ade Saputra)