Tim dari Universitas Witten/Herdecke di Witten, Jerman dan Universitas Cambridge di Inggris telah mempelajari 90 sukarelawan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi sekira dua setengah liter bir, diikuti oleh empat gelas besar wine putih.
Lalu kelompok kedua minum dengan jumlah yang sama, tetapi dalam urutan yang terbalik. Kelompok ketiga, kelompok kontrol hanya minum bir atau wine saja.
Para peserta diminta untuk mencatat mabuk mereka pada skala 0 hingga 10 pada akhir setiap hari melakukan studi. Sebelum tidur, mereka diberi sejumlah air minum yang didinginkan.
Kemudian disesuaikan dengan berat tubuh mereka dan disimpan di bawah pengawasan medis dalam semalam. Keesokan harinya, para peserta diminta untuk mabuk dan diberi nilai dari 0 hingga 56 berdasarkan faktor-faktor, seperti rasa haus, kelelahan, sakit kepala, pusing, mual, sakit perut, meningkatnya detak jantun dan hilangnya selera makan.