Tak beberapa lama, Ganjar melontarkan sebuah pertanyaan sensitif kepada seluruh siswa, 'Siapa yang pernah nonton gambar atau video porno?'. Hasilnya, para siswa hanya bisa terdiam dan saling memandang.
Ganjar ternyata tidak kehabisan akal. Ia kembali meminta para siswa untuk berkata jujur tanpa malu-malu. Tiba-tiba seorang siswa mengacungkan tangannya.
"Tiba-tiba ada anak yang mengacung, saya panggil dan tanya alasannya. Dia bilang, 'Anu pak mau eksplore aja'. Saya kasih tahu dia, kalau kamu tidak ada guru dan tidak ada guidenya itu pendidikan seks yang keliru. Setelah itu dia saya kasih laptop," beber Ganjar.
Alasannya, sang siswa dinilai berani dan memiliki potensi leadership. Siswa itu juga jujur dan mau mengakui sebuah kesalahan yang menurut Ganjar merupakan bagian dari sportivitas dan berjiwa ksatria.
"Semua orang pasti pernah berbuat kesalahan. Enggak ada kesempurnaan itu," tutup Ganjar.
(Helmi Ade Saputra)