Terkait asal-usul masyarakat Baduy hingga kini masih jadi perdebatan. Gaya hidupnya dari dulu tidak berubah, walau kini sudah terlalu modern. Terlebih lagi buat Orang Baduy Dalam, mereka masih menghormati nilai-nilai adat nenek moyang dari dulu.
Di Kabupaten Lebak, Banten, tepatnya di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, tinggal lah masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar. Sampai sekarang, Orang Baduy menjalani kepercayaan Sunda Wiwitan yang masih terjaga. Sebenarnya dari para peneliti, banyak pendapat tentang asal-usul adanya Suku Baduy.
Orang Baduy Dalam tampaknya tidak terpengaruh oleh zaman dengan teknologi canggih, karena tak mau meninggalkan adat-istiadat. Menurut mereka, kebiasaan hidup leluhur harus dilestarikan karena lebih baik dari sekarang.

Peneliti Eko menjelaskan, pekerjaan yang mereka geluti yakni berkaitan dengan alam. Mereka rajin berkebun atau bertani yang menopang hidupnya.
"Kalau sudah sampai kebiasaan sehari-hari kegiatan mereka masih bertani berkebun. Tapi itu berdasarkan kunjungan saya yang terakhir di tahun 1995-an," ucapnya saat dihubungi Okezone, Senin 2 September 2019.
Dijelaskan oleh Peneliti Nanang Dwi Prasdi, orang Baduy memang tergolong masyarakat pertapa. Mereka berusaha hidup menolak modern, sesuai amanah leluhur mereka di sana.
Dari ilmu antropologi, bahkan mereka masih percaya dengan ilmu kebatinan. Adapun pengetahuan kebatinan mereka mirip-mirip dengan Kejawen.
"Di Kejawen itu, kebatinan adalah ilmu pengetahuan yang mengajarkan bagaimana seorang manusia bisa meningkatkan dirinya secara intelektual maupun spiritual," terang Nanang.

Bentuk spiritual yang dimaksud adalah dalam arti bisa mengerti. Mereka mengetahui dunia, yang mana dituntut untuk memanfaatkannya dengan baik, tanpa menyebabkan gila atau bahkan kematian
"Di Baduy, ada beberapa orang yang memang ditugaskan untuk menjadi pemegang dan pengendali ilmu seperti ini," tuturnya.

Walau asal-usulnya masih simpang siur, keberadaan orang Baduy sangat dihargai. Anda bisa mencari tahu, dengan mengunjungi tempat tinggal masyarakat Baduy agar tahu sejarahnya yang tepat.
(Helmi Ade Saputra)