KASUS pelecehan seksual memang bisa terjadi di mana saja. Meskipun sebagai Ibu Kota, Jakarta yang padat penduduk dan terdapat banyak mobilisasi di dalamnya pun tidak luput dari tindak pelecehan seksual.
Transportasi umum pun yang kita pikir ramai, ternyata bisa menjadi tempat pelecehan seksual loh. Nah, sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pelecehan seksual saat berada di dalam transportasi umum.
Melansir Brussels Express, Okezone akan membagikan beberapa tipsnya untuk Anda.
1. Membawa Ransel
Bagian yang paling rentan menjadi sasaran pelecehan seksual adalah punggung atau bokong. Ransel dapat menghalangi Anda dari pelecehan fisik, baik disengaja maupun tidak disengaja.

Selain itu, tas juga bisa diletakkan di bagian depan untuk melindungi bagian tubuh sesuai dengan situasi, bila diperlukan.
2. Mengambil posisi strategis
Dalam kondisi kendaraan umum yang padat penumpang, ada baiknya mengambil posisi berdiri menempel dengan dinding. Hal ini akan memberikan ruang pandang yang jelas bagi Anda, dan melihat setiap orang. Dengan demikian, Anda bisa waspada jika ada yang ingin melakukan pelecehan seksual.
3. Gunakan lengan sebagai perisai alami
Jika Anda perempuan, menyilangkan lengan di depan dada adalah salah satu hal yang paling efektif untuk menangkal pelecehan seksual.
Jaga agar lengan Anda berada serendah dan sedekat mungkin dengan tubuh. Hindari berpegangan pada pegangan kendaraan umum, karena akan membuat daerah sensitif Anda memiliki celah bagi para pelaku pelecehan seksual.

4. Gunakan indera pendengaran sebaik-baiknya
Menggunakan headphone atau earphone mungkin bisa menjadi sangat efektif, jika mereka melancarkan aksinya dengan menggoda lewat berbicara. Mereka pun tidak akan mendapatkan respons berarti dari Anda.
Tapi, akan lebih baik apabila Anda selalu membuka telinga dan selalu waspada terhadap lingkungan di sekitar.
5. Arahkan kamera ke pelaku
Saat ini banyak eksibisionis yang gemar menunjukkan daerah sensitif mereka kepada para masyarakat. Alih-alih mundur dari situasi, ada baiknya Anda mengeluarkan kamera dan memotretnya.
Anda bisa membagikannya kepada petugas yang berwajib atau mengunggahnya ke media sosial agar dapat menerima ganjaran yang setimpal.
(Martin Bagya Kertiyasa)