PEKAN mode menjadi salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu oleh para pencinta fashion Tanah Air. Selain sebagai tempat menunjukkan eksistensi dan menggali informasi seputar tren busana yang sedang berkembang, fashion week juga menjadi wadah bagi para desainer untuk melebarkan bisnis mereka.
Namun sayangnya, belakangan acara fashion show maupun pekan mode dinilai sudah terlalu banyak dan berlebihan. Hal tersebut diungkapkan oleh Franka Soeira selaku co-founder Modest Fashion Weeks dan Markamarie. Franka tidak memungkiri bahwa Indonesia sebetulnya memiliki banyak desainer yang sangat berbakat dengan ciri khas mereka masing-masing.

Namun masalah yang dihadapi saat ini, bagaimana mengatur 'puzzle' dengan cara yang tepat menggunakan formula baru.
"Di sini saya berbicara soal event. Secara event harus mulai di-refresh, terutama cara-cara pendekatannya. Kalau pelanggan sudah jenuh, justru akan berdampak ke industri fashion itu sendiri. Orang-orang jadi gak antusias lagi, terlalu banyak fashion show tapi konsepnya sama. Jadi tidak bisa di-monetize," terang Franka, di Four Points by Sheraton, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (26/8/2019).
Dampak dari menjamurnya pekan mode dan acara peragaan busana ini sebetulnya sudah mulai terasa. Bisa dilihat dari daya beli konsumen Jakarta yang sudah mulai menurun. Kini, banyak desainer yang mencari peluang di daerah lain di Indonesia, sampai pada akhirnya mereka memutuskan untuk membuka toko di tempat tersebut.