“Penyinaran matahari di Raja Ampat itu cukup panjang, sehari bisa sampai 12 jam. Selain itu, air yang ada di tempat ini belum tercemar, kekayaan alamnya masih orisinil, serta pasir pantainya yang berkilau bak butiran berlian,” tutur Edi Sumarwoto, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat kepada Okezone, beberapa waktu lalu.
(Foto: Andrew Chan/Okezone)
Dari segi budaya, masyarakat di Raja Ampat memiliki beragam produk kebudayaan yang unik yang bisa dieksplorasi wisatawan. Salah satunya adalah bagaimana cara mereka merawat alam.
“Mereka punya kedalaman berfikir dan perasaan yang sangat halus sehingga bisa menghargai kehidupan alam yang ada disana. Tidak perlu teknologi canggih. Hanya kesadaran saja yang diperlukan,” pungkasnya.
(Utami Evi Riyani)