TINDAK kejahatan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Tanpa pandang bulu, tindak kejahatan bisa menimpa siapa saja asalkan ada waktu dan kesempatan bagi para pelakunya.
Alhasil beberapa orang penting di dunia kerap mendapatkan fasilitas perlindungan dan penjagaan ketat. Ketatnya penjagaan yang diberikan bahkan melebihi pengawalan yang diterima oleh para pesohor dunia.
Dalam artikel ini Okezone akan membahas mengenai 3 orang paling dilindungi dan mendapat penjagaan ketat di dunia. Berikut ulasannya.
1.Vladimir Lenin
Meskipun sudah meninggal dunia, namun jasad pria ini masih tetap dilindungi dengan ketat. Sejak meninggal pada 1924, jasadnya ditaruh di Plaza Red Square, Moscow, Rusia untuk dipamerkan hingga saat ini.
Sebagaimana diketahui, Lenin merupakan mantan pemimpin Soviet pada eranya. Tubuh Lenin dibalsem dan dijaga oleh pasukan khusus selama 24 jam penuh. Para tentara sudah didokrin bahwa jasad Lenin adalah harta berharga yang dimiliki Rusia.

2.El Chapo
Pemilik nama asli Tuan Joaquin Guzman ini merupakan kartel narkoba asal Meksiko. Ia adalah penjahat kelas kakap yang kerap melarikan diri dari tahanan. Karena terlalu licin, El Chapo akhirnya dijebloskan ke penjara khusus Ten South Manhattan pada 2016.
Ia dikurung selama 23 jam sehari dan mendapatkan penjagaan ketat dari tentara bersenjata selama 24 jam. Ia juga dilarang bertemu dengan keluarganya, untuk menghindari dirinya lolos kembali.

3.Gadis Singa
Seorang gadis berusia 12 tahun asal Addis Ababa, Etiophia memutuskan untuk kabur meninggalkan kota karena dipaksa menikah dengan seorang pria tua yang dijodohkan oleh orangtuanya.
Keesokan harinya, gadis kecil itu ditemukan di dalam hutan dan tengah dilindungi dan penjagaan ketat sekawanan 12 singa. Singa-singa tersebut terlihat sangat tenang berada di samping gadis kecil itu.
Ketika polisi datang, singa-singa tersebut secara perlahan pergi menjauhi gadis kecil tersebut. Padahal di daerah tersebut sangat terkenal dengan insiden singa memangsa manusia. Menurut mitos yang beredar, air mata dari gadis kecil itu berhasil meluluh.

(Renny Sundayani)