PEMERINTAH melalui Kementerian Pariwisata terus melakukan sejumlah upaya guna mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Salah satunya dengan membranding Wonderful Indonesia. Baru-baru ini, bus-bus yang bergambar keindahan pariwisata di Tanah Air kembali berlalu-lalang di Jerman.
Dikatakan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, bus-bus bergambar destinasi branding tersebut akan mengelilingi Kota Berlin. Mulai dari Check Point Charlie menuju Tauentzienstrabe, Lustgarten, East Side Gallery Strausberger Platz, Mauerpark, Hauptbahnhof, Brandenburg Tor, dan Siegessaule. Bus-bus itu melintasi semua tempat ikonik di ibukota Jerman tersebut.
Baca Juga: Jokowi Beri Putri Denada Buah Naga Kuning, Harganya Fantastis!
"Mengapa di Berlin? Karena saat ini sedang ada ITB Berlin 2019, pameran pariwisata terbesar di dunia. Tempatnya di Messe tempat ekspo terbesar di sana," tulis Menpar Arief dalam keterangan fotonya di akun Instagram pribadinya seperti yang Okezone kutip, Kamis (7/3/2019).
Internationale Tourismus Borse (ITB) 2019 diikuti oleh 180 negara dari 5 benua. Diperkirakan akan ada 1.000 top buyers berkualitas yang kemungkinan besar membeli paket pariwisata. Selain itu, pameran ini diikuti 10.000 peserta dan sebanyak 160.000 pengunjung akan menghadiri pameran tersebut.
"Oleh karenanya, ketika industri travel berkumpul di satu kota, maka kota itu kita branding Wonderful Indonesia. Lihat foto fotonya, swipe ke kiri," tambah Menpar Arief.
Baca Juga: 6 Daftar Turis Terburuk di Dunia, Nomor 1 Tidak Heran
Cara serupa juga telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Dengan cara ini, diharapkan semakin banyak masyarakat mancanegara yang mengetahui dan merasa tertarik untuk berkunjung ke destinasi wisata di Indonesia.
Ada pun gambar-gambar yang tercetak pada bus merupakan destinasi wisata unggulan. Sebut saja Candi Borobudur, Pink Beach Komodo, Gebogan Bali, Gandrung Sewu Banyuwangi, Bromo Jatim, Raja Ampat Papua Barat, Wae Rebo NTT, Pulau Padar Komodo, dan Danau Toba Sumut. Rencananya bus itu akan hilir mudik selama satu bulan penuh hingga akhir Maret 2019.
(Martin Bagya Kertiyasa)