KREATIVITAS seseorang tidak ada batasannya, salah satunya yang terjadi di industri fesyen.
Industri fesyen yang kali ini kita bicarakan bukanlah dari Eropa atau Amerika, sebagai salah satu pusat mode dunia. Tren fesyen yang bisa dikatakan cukup unik ini, kali ini datang dari Korea Utara.
Tidak, Anda tidak salah membaca kok! Sebab, sekarang di Korea Utara disebutkan muncul sebuah tren fesyen unik. Di mana sang pemimpin utama Korea Utara, Kim Jong-Un lah otak di balik tren fesyen unik ini.
Bagaimana tidak unik? Tren fesyen terbaru yang didalangi Kim Jong-Un ini, sebagaimana dilansir Thesun, Senin (28/1/2019) adalah mantel yang dapat dimakan karena mengandung protein.
Baca Juga:
Bintang Porno Ikutan 10 Years Challenge, Nomor 2 Bikin Kamu Senyum-Senyum Sendiri!
Edible coat atau mantel yang bisa dimakan ini terdapat dalam katalog pakaian terbaru untuk busana pria dan wanita yang dikeluarkan negara. Mantel ini terbuat dari kain flanel buatan yang terdiri dari elemen seperti protein, asam amino, jus buah, magnesium, zat besi dan kalsium sehingga dapat dimakan untuk menghindari kelaparan.
Tak hanya mengandung protein, jus buah, hingga zat besi dan kalsium, mantel juga disebut sebagai “baju pintar” karena dilengkapi dengan “lengan cerdas” yang memiliki kemampuan memantau atau merasakan kondisi kesehatan tubuh manusia.
Baca Juga:
Cantiknya Tamara Bleszynki Jualan Nasi Lauk Nusantara Pakai Rok Mini
Untuk target pasar, coat dari Kim Jong-Un ini lebih ditujukan untuk orang-orang yang suka melakukan aktivitas alam. Mulai dari berlayar di lautan, eksplorasi, dan mendaki gunung yang kemungkinan mengalami kesulitan memperoleh makanan dan perlu diselamatkan.
Selain mantel bisa dimakan, muncul juga di katalog busana tersebut yakni handbag Gucci dan jaket Chanel versi tiruan.
Busana yang terdapat dalam katalog fesyen terdiri dari 47 halaman untuk busana pria, dan 103 halaman untuk busana wanita ini diketahui lebih lanjut diproduksi oleh Kim’s Clothing Research Centre, yang merupakan bagaian dari Lembaga Penelitian Kebutuhan Pangan dan Makanan" yang bernaung di bawah Kementerian Industri Provinsi.
(Santi Andriani)