"Wanita memang diidentikkan dengan simbol seks karena keindahannya, kecantikannya, keseksiannya, dan lain-lain. Hal inilah yang kemudian dianggap 'menjual' wanita. Bukan hal baru karena dari zaman dulu sudah ada," paparnya melalui pesan singkat saat dihubungi Okezone, Rabu (16/1/2019).
Meity mencontohkan, wanita bahkan biasa digunakan untuk melayani tamu-tamu negara, sehingga muncul sebutan wanita istana. Berbicara tentang wanita yang dianggap sebagai 'alat pembayaran', dia yakin sudah menjadi rahasia umum.
"Karena biasanya wanita digunakan untuk memberikan 'service' kepada pejabat-pejabat atau pengusaha untuk memuluskan proyek atau hal lain. Faktanya memang banyak yang melakukannya," tambahnya.
Menurut Meity, salah satu alasan mengapa wanita digunakan sebagai alat pembayaran karena nilainya dianggap lebih tinggi daripada uang. Selain itu, dari sisi wanita, banyak motif yang melatarbelakangi dirinya mau dijadikan alat pembayaran. Motif yang paling jelas adalah karena masalah finansial.