Otoritas Penerbangan Sipil pun menyelidiki kemungkinan pelanggaran peraturan, karena penumpang tidak boleh dibiarkan tanpa kursi. Mereka pun menghubungi pihak maskapai untuk meminta penjelasan, terkait masalah yang menimpa keluarga Tylor.
Pihak maskapai pun berkelit, dan mengatakan bahwa 'perubahan pesawat menit terakhir' menyebabkan masalah dan berarti kursi keluarga tidak tersedia karena pesawat alternatif memiliki konfigurasi tempat duduk yang berbeda.
Perusahaan pun sekarang telah menawarkan pengembalian dana penuh untuk penerbangan keluarga Taylor sebesar 1.300 poundsterling atau sekitar Rp23,5 juta rupiah dan akan menghubungi mereka secara langsung untuk meminta maaf.
(Martin Bagya Kertiyasa)