Namun sejak diluncurkan pada September lalu, perusahaan Paltrow justru harus membayar denda, karena klaim kesehatan yang mereka keluarkan tidak terbukti. The California Food, Drug and Medical Device Task Force telah melarang peredaran Goop dan mengatakan bahwa produk itu tidak sesuai dengan anjuran medis.
Baca juga : Jangan Sampai Anak Anda Jadi Korban Penculikan! Ini 5 Tips Menghindarinya
Selidik punya selidik, pihak perusahaan Paltrow mempromosikan produk tersebut sebagai ‘obat kuno’ bagi wanita yang mengalami masalah seksual. Mereka mengklaim bahwa anggota keluarga kerajaan China dan selir kaisar telah melakukan ‘praktik kuno’ ini selama lebih dari 2.000 tahun.
Namun, sebuah penelitian baru menemukan bahwa praktik tersebut tidak lebih dari sekadar strategi marketing perusahaan. Ketua penelitian, Jen Gunter bersama seorang rekannya, Sarah Parcak, telah menyanggah klaim tersebut. Mereka memeriksa beberapa basis data untuk mencari kebeneran dan menyimpulkan
“Tidak ada bukti yang mendukung klaim mereka bahwa memasukkan telur giok ke dalam vagina dilakukan oleh budaya China kuno,” ujar Gunter dan Sarah dalam jurnal studi yang diterbitkan pada 25 Oktober lalu.