PERNAHKAH terlintas di benak Anda, mengapa para ahli kesehatan merekomendasikan konsumsi ikan segar, atau yang baru ditangkap dari habitatnya? Usut punya usut, para distributor ikan di sejumlah negara ternyata menggunakan zat kimia berbahaya untuk mengawetkan bahan makanan tersebut.
Jangan kaget, zat kimia yang mereka gunakan juga digunakan oleh rumah sakit untuk mengawetkan mayat dan mencegah pembusukan. Praktik seperti ini sebetulnya masih sering ditemui di negara-negara berkembang seperti India, dan bahkan Indonesia.
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat, pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan kualitas serta asal usul bahan makanan yang mereka konsumsi. Terutama dalam kasus penggunaan formalin pada ikan.
Baca Juga: Kelakukan Suami saat Serena Williams Bertanding Mencuri Perhatian Penggemar

Seperti diketahui, formalin merupakan salah satu bahan kimia yang sangat berbahaya karena bersifat karsinogenik pada tubuh manusia. Zat kimia ini adalah disinfektan yang sering digunakan rumah sakit untuk mengawetkan mayat dan juga hewan mati.
Tidak hanya itu, formalin atau fromaldehyde merupakan senyawa kimia sederhana yang digunakan untuk memproduksi kayu komposit dan keperluan manufaktur lainnya seperti lemari, lantai, rak, tangga, pupuk, rokok, plastik, hingga kertas. Lalu, mengapa senyawa kimia ini digunakan pada produk makanan laut seperti ikan?
Dilansir dari Times of India, Kamis (26/7/2018), formalin disuntikkan pada ikan untuk memperpanjang umur simpan, mengingat proses pendistribusian bahan makanan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu, formalin juga dipercaya dapat menekan pengeluaran perusahaan karena harganya yang cenderung terjangkau dibandingkan es batu.
Baca Juga: Bukan Hoax, 5 Jenazah Ini Benar-Benar Masih Utuh!

Namun, alasan utama penggunaan formalin sendiri sebetulnya untuk menjaga warna insang ikan agar tidak berubah menjadi merah marun (mengalami pembusukan).
Lantas, bagaimana cara mendeteksi penggunaan formalin pada ikan?
1. Ikan yang diawetkan dengan formalin memiliki bau menyengat yang sangat kuat. Meski demikian, pedagang sering mensiasatinya dengan mencairkannya di air.
2. Ikan yang diawetkan dengan formalin memiliki tekstur kaku dan tidak dihinggapi lalat di atasnya.
3. Perhatikan matanya, biasanya penggunaan formalin akan membuat mata ikan berwarna abu-abu.
4. Ikan yang diberi formalin biasanya memiliki sirip dan ekor yang tampak membusuk, meskipun bajunya tidak.

Gejala formalin dalam tubuh manusia
1. Masalah gastrointestinal seperti muntah dan diare.
2. Sakit perut.
3. Penyakit kulit.
4. Sensasi terbakar di mata.
5. Mata berair dan gatal.
6. Batuk.
7. Mual.
8. Masalah ginjal dan hati.
9. Meningkatkan risiko kanker.
(Martin Bagya Kertiyasa)