BADAN Pelaksana Otorita Danau Toba (BOPDT) bersama Pemerintah Kabupaten Samosir, menggelar Festival Pasir Putih 2018. Festival di Pantai Situngkir, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (31/3/2018).
Hadir dalam pelaksanaan festival tersebut, Direktur Utama BPODT, Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sekjen PUPR, Bupati Kabupaten Samosir, Wakil Bupati Kabupaten Samosir, Kepala Dinas Pariwisata serta tamu undangan lainnya.
Festival juga dihadiri oleh ribuan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang terlihat begitu antusias melihat dan mengabadikan ritual ini dengan kamera atau telepon genggam mereka.
“Kami sangat mengapresiasi masyarakat yang berpartisipasi dan datang ke acara ini, juga panitia dari Kabupaten Samosir yang sudah lebih siap melaksanakan event tahunan ini.” kata Direktur Utama BPODT, Arie Prasetyo saat memberikan sambutan di festival tersebut.
Festival Pasir Putih, kata Arie, adalah rangkaian kegiatan dari Horas Samosir Fiesta 2018 yang telah sukses diluncurkan pada bulan Februari 2018 lalu di Jakarta. Adapun Festival ini terdiri dari beberapa rangkaian acara seperti Manguras Tao, Kirab Budaya, Tortor Partutuaek Kolosal, Perlombaan Tradisional air juga hiburan rakyat lainnya.
“Beragamnya Event tahunan Kabupaten-Kabupaten di Toba menjadi bukti nyata bahwa pariwisata Indonesia memiliki banyak warna yang menarik untuk wisatawan baik lokal maupun internasional”, katanya.
Hal ini tentu saja sejalan dengan target mendatangkan 1 juta wisatawan mancanegara sampai akhir tahun 2019 di kawasan Toba.
“Saat wisatawan datang ke suatu tempat dan memiliki banyak agenda pariwisata, maka itu menjadi cara untuk membuat wisatawan semakin betah dan ingin balik lagi. Kekuatan ini harus dilakukan dengan memberikan promosi sebanyak-banyaknya,” ungkapnya.
Aspek budaya lokal yang khas dan unik dari masyarakat Batak khususnya Batak Toba harus tetap dilestarikan. Ditengah globalisasi saat ini, kegiatan adat seperti ini menjadi bentuk atraksi yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata.
Ritual yang bisa disaksikan oleh wisatawan di Festival Pasir Putih Pantai Situngkir ini seperti yang dilakukan oleh tokoh-tokoh adat di Rumah Batak Huta Bur Bur Situngkir. Ada juga iring-iringan bersama-sama ke Pantai Situngkir. Ritual berikutnya berlangsung di tepi Danau Toba yaitu ‘Manguras Tao’ yang merupakan praktik pembersihan dan repurifikasi secara simbolik Danau Toba.
“Badan Pelaksana Otorita Danau Toba hadir bukan bekerja sendirian tapi kami turut bekerja bersama pemerintah daerah dan juga pemerintah pusat untuk mensukseskan pariwisata di Kawasan Danau Toba”, tutupnya.
(Helmi Ade Saputra)