TIDAK jauh berbeda dengan tren di bidang lain, misalnya seperti tren fashion ataupun tren kuliner, tren di dunia furnitur salah satunya furnitur kantor juga mengalami perubahan.
Jika dulu kantor-kantor dibuat dengan suasana yang formal dan bisa dibilang kaku, sekarang di era digital ini perkantoran-perkantoran dari berbagai industri baik itu bisnis, teknologi dan bidang lainnya hadir dengan suasana yang lebih dinamis, kekinian, dan muda.
Hal tersebut, tidak dipungkiri kurang lebih karena faktor bahwasanya sekarang pelaku di dunia industri memang didominasi oleh generasi Y alias generasi millenials yang berusia muda ketimbang generasi yang sudah berumur bergaya formal.
BACA JUGA:
Pergeseran ini, juga ternyata merubah karakter masyarakat sebagai konsumen dalam membeli barang-barang furnitur kantor. Tahukah Anda, seperti penuturan Zaky Makarim selaku Division Manager PT. Datascrip menyebutkan bahwa sekarang konsumen millenials yang memenuhi kantor-kantor kekinian ini mempunyai kecenderungan lebih memperhatikan soal tampilan visual ketimbang aspek fungsional.
"Karakternya seperti apa, iya sekarang itu memang saat membeli barang mereka cenderung lebih memperhatikan pertama soal looks atau tampilan visualnya dulu. Cantiknya dulu, indahnya dulu nah memang soal fungsional itu belakangan, enggak kayak jaman dulu. Apalagi karakter generasi sekarang memang cepat bosan," ujar Zaky kala ditemui Okezone belum lama ini di kawasan Jakarta Selatan.
Sementara itu, untuk tren furnitur kantor di tahun 2018 ini sendiri disebutkan Zaky lebih mengarah konsep desain interior berkonsep kolaborasi dan tidak ada furnitur yang bermodel dedicated.
BACA JUGA:
"Tren 2018 ini sih mengarah ke lebih collaboration, ruang terbuka, tidak ada dedicated furniture, lebih ringan dengan permainan warna yang lebih cerah, tidak kaku, intinya sih lebih fun. Soal material bahan sih masih bahan fabric, kulit dan bahan-bahan khusus yang kembali balik lagi kebutuhannya apa. Misalnya untuk furnitur di rumah sakit ya pakai bahan yang tidak boleh bisa bakteri kumpul di situ kalau ada ketumpahan apa, lalu kantor kecil misalnya pakai bahan-bahan yang tidak mudah terbakar," tandasnya.
(Dinno Baskoro)