BICARA soal Sumatera Barat, yang kali pertama terlintas pastilah kulinernya. Ya, rendang! Masakan tradisional Sumatera Barat itu sudah mendunia dan disebut-sebut sebagai makanan terenak di dunia.
Tapi, pada kenyataannya, menjadi daerah dengan kuliner terenak dan populer di dunia saja tidak cukup. Pasalnya, jumlah kunjungan wisatawan di Sumatera Barat belum mencapai angka yang diinginkan, pun menunjang perekonomian masyarakat sepenuhnya.
"Potensi wisata Sumatera Barat sangat besar, tapi belum menjamin sepenuhnya perekonomian masyarakat, karena hanya 0,05 persen saja. Sebelumnya field trip telah dilakukan pada Januari 2014 bersama PWI pusat dan pegiat pariwisata Sumatera Barat juga telah melahirkan beberapa rekomendasi yang akan ditandatangani gubernur, demi dongkrak kunjungan wisata," ucap Dr. Ir. Reti Watda. MTp, Ketua Balitbang Provinsi Sumatera Barat saat membuka Seminar Nasional yang bertema "Menata Potensi Wisata dan Dukungan Infrastruktur Menuju Industri Pariwisata yang Modern" dalam rangkaian Hari Pers Nasional 2018 bertempat di Hotel Grand Inna, Padang, Sumatera Barat, Rabu (7/2/2018).
BACA JUGA:
Selain itu, Reti juga mengatakan, acara seminar yang jadi salah satu rangkaian Hari Pers Nasional ini dilaksanakan, bertujuan untuk memberikan solusi pengembangan pariwisata dan merekomendasikan pengembangan pariwisata secara umum, khususnya Sumatera Barat.
Di sisi lain, Margiono, selaku Ketua Panitia Hari Pers Nasional (HPN) juga memaparkan acara seminar yang dihadiri oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, seharusnya Sumatera Barat tidak hanya meminta untuk didukung pengembangannya, tapi juga minta untuk disulap.