SAMA dengan muslim di Indonesia, perempuan muslim Eropa gemar berpakaian modis namun tetap sederhana serta berhijab. Bahkan industri fashion muslim di Eropa pun tengah berkembang.
Ada bermacam brand fashion yang dikhususkan untuk umat muslim, mulai dari baju sehari-hari hingga dari desainer ternama dan merek internasional.
Kegemaran wanita muslim Indonesia berkreasi dengan hijab agar tetap modis saat berhijab merupakan salah satu pemicu berkembangnya industri fashion di tanah air. Sementara itu perempuan muslim Eropa juga banyak yang peduli dengan penampilan sehari-hari mereka.
Penampilan muslim Eropa sama dengan wanita Eropa pada umumnya. Saat musim dingin mereka memakai coat, sepatu boot dan syal. Hanya saya ditambah memakai hijab. Warnanya pun tak secolorful di Indonesia. Kebanyakan warna yang dipakai adalah warna-warna kalem seperti putih, hitam, dan cokelat.
Berawal dari kesadaran akan adanya kebutuhan pakaian dengan desain yang lebih bagus dan sesuai kebutuhan umat muslim bermunculanlah toko pakaian muslim di Eropa. Salah satunya adalah Shukr, salah satu e-commerce pakaian muslim pertama yang memenuhi kebutuhan umat muslim Eropa akan pakaian tradisional muslim yang tetap stylish.
(Baca Juga: Tampil Modis dengan Hijab Ombre)
Selain itu, Industri fashion muslim diperkirakan akan berkembang pesat dimana umat muslim diprediksi akan menghabiskan USD 328 miliar pada tahun 2019. Jumlah umat muslim yang diperkirakan akan mencapai 29% dari total populasi dunia pada tahun 2030 juga semakin memperkuat anggapan bahwa bisnis fashion muslim akan semakin menguntungkan.
Pemain lainnya di bisnis fashion muslim Eropa adalah Modanisa, website fashion muslim dari Turki yang menjual pakaian muslim ke 60 negara. Terdapat lebih dari 200 brand pakaian muslim di Modanisa, yang dibangun pada tahun 2012 oleh Kerin Ture.
(Baca Juga: Gaya Selebriti Hollywood dengan Abaya dan Hijab)