Pada Selasa pagi, gejala Murrieta memburuk dan dia mengalami kesulitan bernafas, jadi dia pergi ke rumah sakit. "Dia bangun jam 6 pagi dan mengatakan kepada ibunya bahwa dia merasa lebih buruk dan mengalami kesulitan bernafas, bahkan memuntahkan darah setelah batuk," kata Gonzales.
Keluarga tersebut segera membawanya ke rumah sakit, dan Murrieta mulai kesulitan bernafas sambil menunggu di ruang gawat darurat. "Ketika mereka memeriksanya, mereka mendapati kadar oksigennya rendah dan melakukan x-ray yang menunjukkan bahwa dia menderita pneumonia yang parah akibat flu," kata Gonzales.
Pada sore di hari yang sama, Murrieta dipindahkan ke ICU, di mana dia meninggal karena pneumonia akibat flu. Setelah memulai antibiotik intravena, Gonzales mengatakan kesehatan keponakannya mulai menurun. Mereka juga memindahkannya ke unit perawatan intensif (ICU) sekitar tengah hari.
(Baca Juga: Tamiflu Tidak Cocok untuk Anak-anak)
"Dia telah kehilangan kesadaran dan mereka mencoba memasukkannya ke ventilator dan melepaskan cairan dari paru-parunya, tapi tidak berhasil," kata Gonzales.
Saat diangkut ke ICU, jantung Murrieta berhenti. "Dokter bisa menyadarkannya kembali, tapi begitu kami masuk ke ICU untuk menemuinya, jantungnya berhenti lagi dan para dokter mencoba lagi untuk melakukan resusitasi tapi tidak berhasil. Beberapa menit berlalu dan mereka memberi tahu kami bahwa tidak ada yang mereka bisa lakukan lagi untuk Murrieta," kata Gonzales.
Murrieta tiba di rumah sakit sekira pukul 07.00 waktu setampat dan dinyatakan meninggal pada pukul 15.25 pada Selasa, 28 November 2017.
Sementara itu, anggapan Murrieta sehat-sehat saja yang akhirnya membuat keluarga kaget. Keluarga pun tidak menyangka bahwa penyakit flu yang diderita Murrieta berujung kematian. "Dia sangat sehat dan tidak pernah sakit, dia bekerja enam hari dalam seminggu dan pekerjaannya di gudang jadi dia sangat aktif dalam pekerjaannya," kata Gonzales.
Murrieta tampaknya tidak berisiko tinggi dirawat di rumah sakit atau meninggal karena flu. Orangtua, anak-anak yang sangat muda, orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu atau kondisi kesehatan lainnya, dan wanita yang hamil cenderung berisiko tinggi mengalami masalah ini. Sedangkan Murrieta jauh dari faktor risiko ini.
"Saya masih tidak mengerti bagaimana ini terjadi padanya begitu cepat. Dia pergi dari merasa sedikit sakit pada Minggu, setelah itu mendapat penanganan cepat di hari Senin dan kemudian meninggal pada hari Selasa sore," kata Gonzales.
Murrieta tidak mendapat suntikan flu, kata Gonzales, namun dokternya mengatakan bahwa tidak mungkin untuk mengatakan sekarang apakah itu akan membuat perbedaan.