Dengan aktivitas kesenian tersebut, terang Syukri, dirinya telah dipercaya tampil dan mengisi panggung pertunjukkan seni baik tingkat nasional maupun internasional. Seperti, di Provinsi Aceh hingga Lampung, Jakarta, Solo, Jawa Tengah, Bandung Jawa Barat, Surabaya, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Makassar Sulawesi Selatan serta beberapa kali di negara Singapura dan Malaysia.
Berbagai macam karya dan pemetasan seni dol, terang Syukri, dirinya berhasil menoreh prestasi dan penghargaan. Dari tingkat nasional hingga internasional. Mulai dari empat penghargaan atas 13 penyaji terbaik, penyaji terbaik pulau, penata tari terbaik peringkat tiga, penyaji terbaik materi dan Diang Suluh (Musik anak-anak 2006).
Lalu, penampilan drama cerita rakyat dan musik anak-anak dalam rangka kegiatan pameran kekayaan budaya Indonesia (2014), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan, serta lainnya.
Sementara, untuk tingkat internasional, kata dia, mendapatkan prestasi SIEMS (Solo) dengan predikat The Best Performance dan mewakili Indonesia di Singapore Arts Festival tahun 2007,serta penampilan music dalam acara Rainforest World Music Festival di Serawak, Malaysia (2016).
''Prestasi di Singapura, musik dol diakui dunia sebagai salah satu kekayaan musik etnik Indonesia,'' terang Syukri.
Untuk lebih mengenalkan musik dol, sambung Syukri, jika tidak ada halangan pada peringatan HUT Provinsi Bengkulu, 18 November 2017 mendatang, akan digelar pemecahan rekor MURI pemukulan musik dol dengan melibatkan 500 orang, dengan durasi pemukulan selama sekira 15 menit.
''Nanti pemecahan rekor akan melibatkan 49 sanggar seni Bengkulu,'' pungkas Syukri.
(Renny Sundayani)