MENILIK kasus Mario Teguh dan Ario Kiswinar yang membatalkan tes DNA, kembali menuai banyak perhatian publik. Bahkan, persoalan mereka melebar pada konflik pengacara. Sebenarnya, seberapa lamakah tes DNA dapat diperoleh dan bagaimana caranya? Oleh karena itu, ketahui informasi di balik tes proses tes DNA berikut.
Sejarah
Sejak munculnya tes DNA pada 1985, materi biologis (seperti kulit, rambut, darah, dan cairan tubuh lainnya) muncul sebagai bukti fisik yang paling dapat diandalkan dalam TKP. Terutama yang melibatkan kasus kekerasan seksual.
DNA atau asam deoksiribonukleat, berisikan cetak biru genetik yang kompleks. Hal inilah yang menjadi pembeda satu orang dengan lainnya.
Melansir Dnacenter, Jumat (14/10/2016), pada tahun tersebut, teknik RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism) menjadi salah satu teknik pertama sebagai uji tes DNA. DNA diturunkan secara genetik dari kedua orangtua dan sangat bervariasi. Atribut DNA secara ideal dapat mengidentifikasi hubungan biologis seseorang.
Pada teknik RFLP, para ilmuwan memotong bagian yang unik dari DNA yang diekstraksi dari sampel darah. Dalam pengujian paternitas, bagian yang unik inilah dapat membuktikan hubungan biologis antara orangtua dan anak.
Teknik RFLP dalam uji tes DNA dinilai memiliki kekuatan lebih dari 99,99 persen. Teknik ini tidak sering dilakukan karena membutuhkan banyak sampel darah dan memakan waktu penyelesaian yang lebih lama.
Sedangkan pada 1990-an, teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) menjadi proses standar untuk uji biologis pada masa itu.
PCR merupakan teknik di mana sampel fragmen DNA disalin dan ditiru berkali-kali hingga miliaran salinan yang dibuat. Uji DNA dengan menggunakan teknik ini bisa dilakukan dari setiap bagian tubuh. Tak hanya itu saja, prosesnya cukup cepat.
Dalam menggunakan teknologi PCR, tes paternitas dan tes DNA lainnya dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, serta tanpa rasa sakit. Sampel materi biologis antara ibu, ayah, dan anak, akan direplikasi melalui PCR dan dibandingkan kesamaannya.
Durasi hasil pemeriksaan
Lalu, berapa lama untuk menunggu kepastian hasil dari DNA tersebut? Berbagai laboratorium menawarkan beragam durasi. Mulai dari yang paling cepat 1 - 2 hari dan yang paling lama memakan waktu 3 - 12 minggu.
Uji tes pertama kasus kejahatan
Mengutip laman Time, seperti kebanyakan setiap episode CSI, pengujian DNA adalah pokok dari investigasi dari kejahatan modern. Tes ini mengacu pada sebuah realita, biasanya yang digunakan sebagai uji genetika.
Pengujian DNA dalam bidang forensik dapat menentukan apakah pola materi biologis di TKP cocok atau tidak dengan pelaku potensial.
Pada 1987, hasil tes DNA ini menjadi bukti kuat dalam kasus pemerkosaan di Florida. Tommie Lee Andrews, si pemerkosa, menjadi orang pertama di AS yang dihukum akibat bukti DNA. Ia dijatuhi hukuman 22 tahun penjara. Di tahun-tahun berikutnya hingga kini, tes DNA masih dijadikan andalan pembuktian dalam kasus kriminalitas.
(Helmi Ade Saputra)