TRIP Advisor, laman berbagi informasi dan operator wisata, telah berjanji untuk menghapus fasilitas pemesanan tiket atraksi yang menampilkan hewan langka atau liar. Ini seperti atraksi bertemu harimau, naik gajah, dan berenang dengan lumba-lumba.
Menurut New York Times, keputusan yang pertama kali dilakukan layanan sejenisnya ini datang setelah berkonsultasi dengan kelompok-kelompok kesejahteraan hewan selama setengah tahun. Konsultasi mereka lakukan dengan People for the Ethical Treatment of Animals, Global Wildlife Conservation (GWC), dan Association of Zoos and Aquariums.
"Ada beberapa daerah yang saya pikir setiap orang dari kelompok-kelompok ini setuju setelah berbincang dengan kami dan memang ada beberapa yang tidak disepakati secara universal. Tinggal bagaimana kami mempertimbangkannya secara internal," kata Chief Marketing Officer TripAdvisor Barbara Messing Times.
Sebuah studi 2015 yang dilakukan oleh University Oxford Wildlife Research dari Unit Konservasi, menemukan bahwa antara 2 juta dan 4 juta orang setiap tahun mengunjungi tempat wisata dengan kesejahteraan hewan yang dipertanyakan. Selain itu, keprihatinan atas kesejahteraan hewan jarang diulasan.
"Saya pikir rata-rata orang akan berpikir bahwa ada hukum dan peraturan tentang hewan di balik apa yang terjadi, tapi tidak demikian," kata kepala ilmuwan GWC Wes Sechrest Times, dikutip dari Travelleisure, Kamis (13/10/2016).
(Renny Sundayani)