Chikungunya Bisa Menimbulkan Masalah pada Penglihatan Mata
CHIKUNGUNYA yang disebarkan oleh nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD), Aedes aegypti, bisa direspons tubuh dengan berbagai nyeri. Tidak hanya demam tinggi, menggigil, mual, dan ruam kulit, respons kekebalan tubuh juga bisa terlihat di mata.
Tubuh kita merespons infeksi Chikungunya dalam dua cara. Pada fase akut awal, muncul demam tinggi dengan menggigil, mialgia, artralgia, muntah, malaise dan ruam kulit. Beberapa sendi di pergelangan tangan dan kaki, lutut, bahu, dan punggung dapat membengkak dan nyeri.
Dilansir dari Zeenews, Senin (3/10/2016), pada fase kronis seperti ketika penyakit lebih dari tiga minggu, nyeri sendi akan lebih jelas karena kekebalan tubuh merespons. Selain itu, masalah pada mata juga bisa dirasakan penderita infeksi Chikungunya, yang tidak berhubungan dengan nyeri.
Menurut Dr Sridevi Gunda, Dokter Spesialis Mata di Itek Vision Centre, NOIDA, mata dapat terpengaruh dalam bentuk konjungtivitis, uveitis atau episkleritis, retinitis, dan neuritis optik di mana bagian putih mata menjadi merah.
“Dalam kasus-kasus tertentu, kehilangan penglihatan dapat ditemui. Pada nyeri fase akut awal dapat dirasakan di belakang mata. Gejala awal ini bisa mengganggu dan bisa diatasi dengan parasetamol dan NSAID tertentu,” jelas Gunda.
Ia menambahkan bahwa masalah mata yang sudah terjadi akibat Chikungnya bisa dikonsultasikan dengan ahli mata. Bagaimana pun, penyakit ini lebih baik dicegah daripada diobati. Ini dapat dicapai dengan metode pengendalian vektor dengan menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk.
“Nyamuk yang sebabkan Chikungnya pada dasarnya berkembang biak di wadah yang biasa atau bisa terisi air tawar seperti tangki pendingin, vas bunga, tangki air dan lain-lain. Gigitan nyamuk seperti diketahui terjadi di pagi dan siang hari,” pesannya.
(Helmi Ade Saputra)
