Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sudah Tepatkah Tradisi Brunch di Indonesia?

Vessy Frizona , Jurnalis-Minggu, 10 April 2016 |19:16 WIB
Sudah Tepatkah Tradisi <i>Brunch</i> di Indonesia?
Sudah tepatkah brunch di Indonesia (Foto: Vessy Frizona)
A
A
A

BREAKFAST AND LUNCH dikenal dengan istilah brunch adalah budaya Amerika Serikat. Kebiasaan ini menular di Indonesia.

Perlahan masyarakat urban mulai mencoba budaya tersebut dimana menggabungkan makan pagi dan siang.

Budaya ini muncul bukan tanpa alasan. Pasalnya, banyaknya penduduk di kota besar Indonesia  sehari-harinya bekerja, otomatis pada akhir pekan pekan mereka bangun lebih siang kemudian menggabungkan dua waktu makan tersebut.

Lalu, sudah tepatkah orang Indonesia menerapkan brunch? Dalam dua tahun terakhir DoubleTree Hotel Jakarta menerapkan brunch untuk pengunjung setiap akhir pekan.

Menu yang tersedia sangat beraggam dan lengkap. Mulai dari Western, Eropa, dan Asia. Semua lengkap dengan appetizers, main course dan dessert.

“Kalau melihat kesesuaian adaptasi budaya, sejauh ini tidak ada. Karena Brunch sendiri tidak ada ketentuan makanan yang dimakan. Namun, kalau dari segi etika makan, mungkin saja ada,” ucap Assistant Marketing Communication Manager dari DoubleTree Hotel Jakarta, Ratrie Tathia kepada Okezone, Minggu (10/4/2016).

Selain itu, jika dilihat dari sisi kesehatan juga tentu ada. Tetapi karena hari Minggu bukan waktunya bekerja jadi sepertinya tak perlu ada pantangan atau disiplin khusus makan yang dikhawatirkan bakal mengganggu pekerjaan.

(Johan Sompotan)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement