SEMENTARA di banyak negara foie gras dilarang keras untuk diproduksi dan diperjual-belikan. Justru kontroversial ini dianggap legal oleh Belgia, Spanyol dan Prancis.
Apa yang membuat hidangan itu legal di negara tersebut? Konon mereka menganggap metode yang dilakukan tidak terbilang kejam. Pasalnya si angsa tidak refleks mengeluarkan makanan ketika dipaksa makan dengan selang.
Hal tersebut diklaim bahwa hewan unggas nan cantik ini tidak merasakan satu titik dimana hewan tersebut tidak nyaman saat diberi pakan. Dalam artian hewan apapun pasti refleks muntahkan makanan bila mereka merasa, ada sesuatu yang tidak normal tertelan.
Anggapan lainnya, hal tersebut terbilang normal karena angsa biasa menyimpan cadangan lemak dikulit dan hati mereka sebelum bermigrasi dan menyimpan cadangan energi. Sehingga memberi pakan berlebihan itu bukan tindakan yang tidak wajar.
Sementara itu, hal tersebut juga biasa dilakukan oleh para peternak hewan lainnya. Termasuk pada peternak ayam dan sapi perah.
"Foie gras adalah contoh dari peternakan yang paling buruk. Tapi, hanya dua angsa dari banyak spesies yang menderita melalui metode tidak manusiawi," ungkap Dil Peeling dari Compassion in World Farming, seperti dilansir Telegraph, Senin (15/2/2016)
Banyak penyayang binatang mungkin tidak setuju dengan anggapan tersebut. Pasalnya masih banyak peternakan lain yang bisa lebih manusiawi, dan menernak binatang lebih layak, dibanding peternakan foie gras.
Sementara itu, memberi pakan secara paksa dan disembelih pada saat yang tidak tepat (pada migrasi natural angsa pada musim dingin di alam bebas) dianggap adalah cara yang tidak wajar.
(Santi Andriani)