Sosok Kartini di Mata Liliana Tanoesoedibjo
KARTINI tidak hanya dikenal sebagai sosok yang mempunyai rasa tanggung jawab tinggi terhadap perempuan Indonesia, tetapi juga peduli terhadap lingkungan. Begitulah kekaguman Liliana Tanoesoedibjo terhadap sosok Kartini.
Liliana Tanoesoedibjo merasakan betul buah dari kerja keras dan ketulusan Kartini untuk perempuan Indonesia. Di matanya, Kartini telah memperjuangkan nasib perempuan Indonesia untuk mendapat pendidikan yang baik. Sosok Kartini juga sangat tangguh dan mempunyai kepedulian yang baik terhadap lingkungan.
Melalui perjuangan Kartini tersebut, kini banyak posisi penting di berbagai bidang yang sudah ditempati perempuan, termasuk di pemerintahan sekarang. Sebelumnya di pemerintahan hanya diisi tiga menteri perempuan, namun kini menjadi delapan, dan memiliki posisi yang sangat strategis. Itu merupakan kemajuan, dan Liliana Tanoesoedibjo sangat mengapresiasi.
“Perjuangan Kartini memberikan dampak yang sangat luas. Tidak hanya pendidikan, status sosial perempuan sudah sama dengan laki-laki. Efek domino yang dirasakan sekarang sudah luar biasa,” tuturnya dalam wawancara khusus dengan Okezone di Plaza Indonesia, Jakarta.
Selain menjadi menteri, Liliana Tanoesoedibjo yang lahir di Surabaya, 15 Maret 1967, ini mengamati bahwa perempuan masa kini banyak yang menjadi chief executive officer (CEO). Dengan begitu, perempuan sudah mempunyai daya juang dan berhasil melalui proses, sehingga menghasilkan suatu kebaikan.
“Untuk mencapai prestasi seperti itu, perempuan harus tangguh, peduli dengan lingkungan, dan yakin akan kuasa Tuhan, sehingga bisa menjalani segala hal dengan baik,” kata istri dari CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo ini.
Menurut Liliana Tanoesoedibjo, tidak sulit bagi perempuan Indonesia untuk maju. Indonesia merupakan negara yang kaya, baik pada sumber daya alam maupun budaya.
“Saya sangat bangga dan happy menjadi perempuan Indonesia yang diberkati. Kita bisa melakukan banyak hal,” ucapnya.
Rasa syukur sebagai perempuan Indonesia pun Liliana Tanoesoedibjo implementasikan melalui ajang Miss Indonesia. Perhelatan tahunan ini berperan penting untuk memberdayakan perempuan Indonesia.
“Miss Indonesia yang terpilih bisa membawa nama Indonesia di mancanegara sebagai duta bagi bangsa Indonesia. Banyak kriteria yang harus dilalui, harus tangguh dan mencintai Indonesia. Jika cinta Indonesia, tentunya tidak melakukan sesuatu dengan setengah-setengah. Miss Indonesia akan melakukan segala sesuatu yang terbaik. Sebagai founder Miss Indonesia, saya pastikan kualitas Miss Indonesia semakin baik,” kata Liliana Tanoesoedibjo.
Kendati sukses dalam karier, Liliana masih terus merealisasikan setiap mimpinya secara maksimal.
“Hidup cuma sekali, harus diisi dengan kegiatan yang benar, karya yang benar. Tidak mau melakukan hidup dengan sia-sia. Apa yang bisa saya kembangkan ke arah yang lebih baik,” tuturnya.
Namun sekali lagi, Liliana Tanoesoedibjo tidak melupakan peran sebagai ibu dan istri, meski kariernya sukses. Baginya, tidak sulit menjalankan peran untuk keluarga dan karier bila ada pembagian waktu yang efektif serta manajemen waktu yang benar.
“Saya tetap mendahulukan keluarga. Ketika keluarga harmonis, karier akan berjalan terus,” tambahnya.
Selain itu, lanjutnya, memberikan nasihat kepada anak-anak selalu dilakukan hingga kini. “Sejak anak-anak kecil, saya selalu menanamkan kepada mereka untuk dekat dengan Tuhan. Ketika iman tumbuh, mereka bisa melakukan segala sesuatu dengan benar. Kejujuran juga penting, sehingga transparan dan tidak ada yang ditutupi. Termasuk, mengingatkan kepada mereka untuk mengikuti norma-norma budaya Timur. Itu yang saya tekankan kepada mereka,” tutup Liliana Tanoesoedibjo sekaligus mengucapkan selamat Hari Kartini kepada seluruh wanita Indonesia.
(Tuty Ocktaviany)
