MERANTAU ke Ibu Kota, Jakarta, penyanyi Gio harus menyesuaikan lidahnya dengan aneka masakan di Jakarta. Salah satunya, ia mengaku sudah cocok dengan berbagai makanan di warung tegal alias warteg.
Pria kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur, namun besar di Manado, Sulawesi Utara ini sudah sangat terbiasa dengan masakan khas Manado seperti sambal roa, ikan cakalang, babi toreh dan banyak lainnya.
Namun 'membanting tulang' sebagai penyanyi di Jakarta, membuat Jebolan Indonesian Idol musim ketujuh ini harus mencari makanan pengganti yang mudah ditemukan di mana saja. Warteg lah yang kemudian menjadi pilihannya. Gio mengaku bahkan ia sudah memiliki warteg favorit.
"Warteg Ummi di dekat mes (kos-kosan-red) saya di daerah Radio Dalam. Rasanya nggak kalah enak daripada saya makan di restoran, nggak bohong, ini rasanya enak banget," kata pria bernama asli Giofanny E. Agoes ini ketika bertandang ke Kantor Redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Selain enak dan cocok dengan lidahnya, Gio mengaku ia memilih warteg karena tentu saja harganya yang murah meriah. Dengan makan di warteg, kata Gio, ia bisa lebih banyak mengirimkan uang hasil bekerjanya kepada istri dan dua anaknya di Manado, ketimbang dihabiskan untuk makan.
Gio pun mengaku memiliki makanan favorit di warteg Ummi. Di antaranya, ati ampela, telor dadar, kentang balado, usus, dan cumi.
"Di Jakarta saya baru nemuin ini (warteg-red), ternyata warteg enak juga ya, saya nggak alergi makan pinggir jalan karena dari dulu hidup saya memang di pinggir jalan, sudah terbiasa"
(Santi Andriani)