Serangkaian benteng berusia 500 tahun tersebar di sepanjang garis pantai Ternate dan pulau Tidore di sebelahnya. Dua pulau ini dihuni sekira 250 ribu penduduk.
Memang tidak ada resort bintang lima di pantai ini, tetapi dua pulau ini menyuguhkan pemandangan akan megahnya alam dan pantai yang terpencil dan dikelilingi oleh air yang jernih. Di beberapa titik, bisa mencoba snorkeling dan menyelam langsung dari pantai untuk melihat berbagai karang, anemon dan ikan.
Gunung Gamalama menjadi daya tarik sendiri di Ternate. Perjalanan ke gunung ini memakan waktu rata-rata empat jam. Selain itu, gunung berapi masih aktif di Pulau Maitara, yaitu Gunung Kiematubu. Di daerah ini belum terlalu ramai didatangi wisatawan, sehingga akan terasa seperti pulau pribadi. Anda bisa berjalan-jalan mengelilingi pantai di sini dalam waktu satu hari.
Di bawah Gunung Gamalama ada sebuah Danau Tolire Besar yang memiliki warna hijau zamrud. Ada pula Fort Gamlamo, sebuah benteng yang dibangun oleh Portugis pada tahun 1522 dan dikenal oleh penduduk setempat sebagai Kastela. Meskipun sekarang hanya tinggal sisa-sisa bangunan, benteng ini menjadi saksi sejarah pembunuhan Sultan Khairun oleh Portugis pada tahun 1570.
Di bagian bawah lagi ada pantai yang populer di pulau tersebut, yaitu Pantai Sulamadaha. Pantai itu menghadap ke Pulau Hiri. Di dekat pantai itu, ada Teluk Saomadaha dengan air berwarna hijau zamrud dan karang yang diawetkan. Ini adalah tempat snorkeling yang populer.
Selain beberapa obyek di atas, ada juga Batu Angus yang terbentuk dari lava cair dari letusan gunung berapi pada tahun 1673. Anda juga dapat menemukan kuil China yang dibangun 700 tahun yang lalu dan dibangun kembali pada 2007.
Di tengah kuil itu ada sebuah altar untuk Konfusius yang mengingatkan manusia untuk selalu takut kepada Tuhan melaksanakan perintah-Nya.
(Johan Sompotan)