Ternyata Ini Penyebab Tingginya Kasus ISPA Pascabanjir Sumatera

Rani Hardjanti, Jurnalis
Minggu 28 Desember 2025 12:22 WIB
Ternyata Ini Penyebab Tingginya Kasus ISPA Pascabanjir Sumatera. (Foto: UGM)
Share :

JAKARTA - Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) meningkat pascabanjir di Sumatera, khususnya Aceh. Ancaman ISPA kerap muncul bukan saat kejadian berlangsung, melainkan ketika lumpur mulai mengering.

Fenomena ini diungkapkan oleh dokter spesialis paru RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dr. Ika Trisnawati, MSc, SpPD, K.P. Menurutnya, lumpur dan partikel kering yang terbawa angin memudahkan virus dan bakteri masuk ke saluran pernapasan.

dr. Ika yang juga dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM mengatakan, terkait pengobatan, ISPA umumnya disebabkan oleh virus dan iritasi sehingga tidak semua kasus membutuhkan antibiotik.

“Istirahat cukup, minum air yang cukup, nutrisi seimbang, dan vitamin yang memadai. Perlu hati-hati, antibiotik hanya diberikan jika ada komplikasi bakteri dan harus dengan resep dokter,” tegasnya, dikutip dari laman UGM, Minggu (28/12/2025).

Sementara itu, peran pemerintah dan relawan dinilai sangat penting untuk mencegah meluasnya wabah penyakit pascabencana. Upaya yang perlu dilakukan meliputi penyediaan tempat pengungsian yang layak, air bersih, makanan bergizi, alat pelindung diri, serta pendirian pos kesehatan darurat.

 

“Deteksi dini dan penanganan cepat sangat penting agar penyakit tidak berkembang menjadi wabah,” ujarnya.

Ika menyampaikan pesan kepada masyarakat di wilayah terdampak bencana agar tetap menjaga kebersihan dan saling melindungi, meski dalam kondisi serba terbatas.

“Tetap berupaya menjaga kesehatan dan kebersihan, saling menjaga terutama kelompok rentan. Dan tentu saja, selalu ada harapan setelah cobaan. Tetap tawakal,” pungkasnya.

Dalam situasi keterbatasan pascabencana, Ika menekankan pentingnya langkah proteksi diri bagi para korban. Menurutnya, evakuasi ke tempat yang lebih aman dan bersih menjadi langkah awal dan krusial, terutama bagi kelompok rentan.

Selain itu, ia mengingatkan pentingnya penggunaan alat pelindung diri seperti masker dan alas kaki tertutup. Luka terbuka juga perlu diperhatikan untuk menghindari kontak dengan air atau lumpur yang terkontaminasi.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya