Lagi Viral Gen Z Taiwan Jalan Menunduk seperti Budaya Indonesia, Netizen: Beneran Apa Ngejek?

JAKARTA - Viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan para remaja Taiwan meniru budaya orang Indonesia saat berada di jalan raya. Dalam unggahan akun X @somexthread, para remaja tersebut terlihat berjalan sambil menunduk ketika menyeberangi lampu lalu lintas.

Budaya menunduk ketika lewat di hadapan orang lain memang dikenal sebagai bentuk sopan santun masyarakat Indonesia untuk menunjukkan rasa hormat. Namun, belum diketahui secara pasti apa tujuan para remaja Taiwan melakukan aksi tersebut.

Ada warganet yang memuji dan merasa bangga karena menganggap Taiwan mengadopsi budaya kesopanan dari Indonesia. Namun tak sedikit pula yang menduga bahwa aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk lelucon atau bahkan ejekan.

Pasalnya, aksi itu dilakukan saat menyeberang jalan, sementara dalam budaya Indonesia, sikap berjalan sambil menunduk umumnya dilakukan ketika melewati orang lain di ruang sosial, bukan di hadapan kendaraan.

“Lakukan yang benar… jangan cuma buat konten doang. Nggak jelas beneran apa ngejek,” tulis akun X @Arlenka321_77.

“Ini tuh kalau lewat depan orang, kalau depan kendaraan nggak harus gini juga,” tulis akun @dyzelyy.

Sebagai informasi, jalan menunduk di Indonesia kerap dikaitkan dengan feodalisme. Namun sejatinya, sikap tersebut merupakan bagian dari etika dan rasa hormat. Bentuk penghormatan ini dilakukan untuk menunjukkan sopan santun kepada orang lain, terutama yang lebih tua atau memiliki posisi lebih tinggi secara sosial. Tradisi ini telah menjadi bagian dari tata krama yang diajarkan sejak kecil di Indonesia.

Sementara itu, feodalisme sendiri adalah sistem sosial dan politik di mana kaum bangsawan memiliki kekuasaan dominan yang menciptakan ketidaksetaraan kelas. Maka dari itu, tindakan membungkuk dalam konteks modern lebih dimaknai sebagai adab dan sopan santun, bukan simbol keterikatan terhadap sistem feodal.

Tak hanya di Indonesia, Jepang juga memiliki budaya kesopanan dengan membungkuk untuk menyapa, berterima kasih, atau meminta maaf. Aksi ini disebut ojigi, yaitu membungkuk ringan saat bertemu orang biasa, dan membungkuk lebih dalam dalam situasi formal atau untuk menunjukkan rasa hormat.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)