Dalam unggahan Instagramnya, Andien sempat mengungkapkan rasa takut dengan usia barunya. Takut pada waktunya ia belum mengerjakan apa-apa, takut seperti kehabisan waktu.
"Ketakutan itu valid, meski akhirnya kusadari… semua hanya ada di pikiranku. Ternyata dengan pengalaman yang sudah ada, usia ini justru terasa seperti tombol reset: kesempatan untuk benar-benar membentuk hidup seperti yang kuinginkan," ujarnya.
Namun, justru di titik ini Andien merasa semakin penuh dengan ide, dengan semangat, dengan projects, dengan karya yang masih ingin dituangkan. Seakan-akan perjalanan 25 tahun bernyanyi baru saja mengantarkannya ke pintu yang lebih luas.
"Aku siap. Siap menikmati semuanya, bergumul dengan ide, mempersembahkannya dengan hati yang utuh. Karena hidup dimulai setiap kali kita berani menata ulang mimpi," pungkasnya.
Dalam perjalanan 25 tahun bermusik, Andien telah merilis delapan album. Dimulai dari debut Bisikan Hati (2000), album Kinanti (2002), serta album populer seperti Gemintang (2005) yang melahirkan hit seperti "Milikmu Selalu" dan "Gemintang".
Pada 2018, album Metamorfosa (2017) juga memenangkan Album Jazz Terbaik Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards. Penghargaan tersebut sekaligus menggenapi perolehan 9 Piala AMI Awards milik Andien di berbagai kategori. Yang terbaru, Andien juga berkolaborasi dengan Clara Riva dan SEEK dalam lagu "Ujung-ujungnya Kamu"
(Rani Hardjanti)