Menbud memberikan contoh, Toko Merah yang dibangun Tahun 1730 oleh Gustaaf Willem Baron van Imhoff. Pada 1920 hingga 1940, bangunan ini dijadikan kantor untuk Bank voor Indie. Setelah kemerdekaan Indonesia, bangunan ini dinasionalisasi dan berubah fungsi lagi menjadi kantor BUMN, hingga kini menjadi sebuah cafe.
"Ada juga bangunan rumah milik Baron Freidrich von Wurmb, seorang warga berkebangsaan Jerman, pendiri Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Perhimpunan Seni dan Ilmu Pengetahuan Batavia). Bangunan ini dikenal sebagai Gedung Singa Kuning, karena dua patung singa emas yang menjaga pintu masuk rumah tersebut,” tuturnya.
"Kita akan berusaha untuk memastikan agar ada pelestarian terhadap bangunan ini karena termasuk bangunan bersejarah dan bangunan yang tertua di Batavia atau di Jakarta ketika itu," ujar Menbud.
Selepas mengunjungi kawasan Kota Tua, Menbud beserta rombongan turut mengunjungi Masjid Jami Angke atau Masjid Jami Al-Anwar, yang terletak di Kawasan Angke.
Menurut Menteri Fadli, adanya makam-makam makam yang sangat tua dari Syarif Al-Qadri, Tubagus Angke, beberapa tokoh-tokoh ulama agama dari berbagai ras, dari berbagai suku bangsa, menunjukan bahwa akulturasi budaya disini luar biasa ketika itu.