Kenali Gejala Gagal Jantung: Sesak Napas hingga Bengkak di Pergelangan Kaki

Lutfiana Cinta, Jurnalis
Jum'at 27 Juni 2025 14:50 WIB
Kenali Gejala Gagal Jantung: Sesak Napas hingga Bengkak di Pergelangan Kaki (Foto: Freepik)
Share :

Diagnosis Gagal Jantung

Ada beberapa tahap yang dilakukan untuk mendiagnosis gagal jantung: 
Dokter akan menanyakan keluhan yang dirasakan pasien, seperti mudah lelah, sesak napas, atau pembengkakan di kaki. 

Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan mendengarkan bunyi jantung dengan stetoskop untuk mendeteksi suara tidak normal, serta memeriksa apakah ada penumpukan cairan di paru-paru atau pembengkakan di tungkai. 

Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) juga dilakukan untuk menilai aktivitas listrik jantung dan mendeteksi kemungkinan gangguan irama atau tanda lainnya. 

Pemeriksaan penting lainnya adalah ekokardiografi atau USG jantung. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mengevaluasi fungsi pompa jantung, melihat adanya kelainan struktural seperti kebocoran pada katup jantung, perubahan geometri jantung, serta menentukan fraksi ejeksi. 

Dilakukan pula pemeriksaan darah untuk mengukur kadar NT-proBNP. Jika kadarnya tinggi, hal ini dapat menjadi petunjuk adanya gagal jantung. 
Selain itu, dokter juga akan menilai faktor risiko penyerta, seperti kadar gula darah, kolesterol, fungsi ginjal, serta status zat besi melalui pemeriksaan feritin dan saturasi transferin.

Jika dicurigai ada penyebab spesifik lain, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan seperti MRI jantung. Apabila ada dugaan penyumbatan pada pembuluh darah jantung, kateterisasi jantung akan dilakukan untuk menilai aliran darah koroner dan menentukan perlunya tindakan lebih lanjut.

Obat-obatan dan Tindakan Penanganan Gagal Jantung 

Setelah pasien didiagnosis mengalami gagal jantung, pengobatan harus segera dimulai sesuai dengan pedoman terapi berbasis bukti atau Guideline-Directed Medical Therapy (GDMT). Terapi ini mencakup kombinasi obat-obatan yang bertujuan untuk memperbaiki gejala, meningkatkan kualitas hidup, mengurangi angka rawat inap, dan menurunkan risiko kematian. 

Pada beberapa pasien gagal jantung yang mengalami gangguan listrik jantung seperti left bundle branch block (LBBB) dengan morfologi QRS yang lebar dari EKG, terapi dengan alat CRT (Cardiac Resynchronization Therapy) sangat bermanfaat. CRT bekerja dengan menyinkronkan kontraksi kedua sisi bilik jantung sehingga pompa jantung menjadi lebih efisien. 

“Bila dengan obat-obatan kondisi gagal jantung tidak menunjukkan perbaikan, maka dapat dipertimbangkan terapi lanjutan. Salah satunya adalah pemasangan alat untuk menggantikan kerja pompa jantung mekanik yaitu LVAD (Left Ventricular Assist Device). Saat ini, RS Siloam Kebon Jeruk sudah memiliki fasilitas LVAD. Tentu ada kriteria, pasien dengan kondisi seperti apa yang dapat menjalani LVAD,” jelas dr. Novi.  

Pada kasus gagal jantung akut yang tak bisa ditangani dengan obat-obatan, RS Siloam Kebon Jeruk juga menyediakan alat ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation) yaitu alat bantu sirkulasi dan oksigenasi. Bila semua upaya perbaikan tidak membuahkan hasil, maka langkah terakhir adalah transplantasi jantung.

 

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya