Dokter Kulit Ungkap Dampaknya dan Solusi agar Tak Terjebak Tren Sosial Media!

Clarisa Adiana, Jurnalis
Jum'at 06 Juni 2025 07:27 WIB
Dokter Kulit Ungkap Dampaknya dan Solusi agar Tak Terjebak Tren Sosial Media, (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Di era digital seperti sekarang, media sosial tak hanya menjadi tempat hiburan, tapi juga salah satu faktor kuat yang membentuk persepsi masyarakat terhadap standar kecantikan.

Hal ini disampaikan oleh dr. Jonathan R. Subekti, SpKK – Spesialis Kulit dan Kelamin dari Skincure Clinic dan RS Pondok Indah – dalam wawancara eksklusif bersama Okezone pada Jumat (6/6/2025).

Pengaruh Media Sosial dan Tren K-Pop pada Persepsi Kecantikan

dr. Jonathan mengatakan, standar kecantikan di Indonesia saat ini sangat dipengaruhi oleh media sosial, terutama tren K-Pop yang mendominasi berbagai platform digital. Penampilan seperti kulit glowing, wajah berbentuk V (V-shape), dan hidung yang mancung menjadi impian banyak orang Indonesia.

“Trend K-Pop di media sosial memengaruhi persepsi masyarakat tentang apa itu ‘cantik’. Misalnya, kalau dulu hidung tinggi ala ras Kaukasia dianggap ideal, sekarang yang lebih diinginkan adalah bentuk hidung seperti orang Korea – tidak terlalu tinggi tapi tetap simetris,” jelasnya.

Beauty Privilege dan Tekanan Sosial

Lebih jauh, dr. Jonathan juga menyoroti fenomena beauty privilege, yaitu keuntungan sosial maupun ekonomi yang cenderung dimiliki oleh mereka yang dianggap berpenampilan menarik. Orang yang cantik atau tampan seringkali diasosiasikan dengan kesehatan, kepercayaan diri, dan kredibilitas.

“Tidak heran jika banyak orang ingin memenuhi standar tersebut,” tambahnya.

Perlukah Operasi Plastik Demi Cantik?

Ketika ditanya apakah harus melakukan operasi plastik (oplas) agar sesuai standar kecantikan saat ini, dr. Jonathan menegaskan bahwa tidak semua orang perlu mengambil langkah sejauh itu.

“Sekarang sudah banyak perawatan estetika yang lebih aman dan minim waktu pemulihan. Namun, untuk kasus yang lebih kompleks, oplas bisa menjadi pilihan terbaik,” jelasnya.

 

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa semua tindakan medis pasti memiliki risiko, termasuk operasi plastik. Risiko tersebut meliputi waktu pemulihan yang panjang, bekas luka, infeksi, hingga hasil yang tidak sesuai harapan.

Cara Agar Tidak Bergantung pada Standar Kecantikan

dr. Jonathan menekankan bahwa standar kecantikan akan selalu berubah, namun penampilan yang proporsional sesuai etnis dan kulit yang sehat akan selalu menjadi nilai tambah.

“Kecantikan bukan hanya dari luar. Personality atau sifat seseorang sangat berperan dalam membuat orang terlihat menarik. Kesehatan pun tercermin dari wajah dan tubuh,” katanya.

Untuk itu ia mendorong masyarakat, khususnya perempuan, agar tidak bergantung secara berlebihan pada standar kecantikan sosial media. Fokuslah pada pola hidup sehat, kepercayaan diri, dan penerimaan terhadap diri sendiri.

Standar kecantikan akan terus berevolusi, namun kesehatan kulit, proporsi wajah alami, dan kepribadian positif tetap menjadi hal yang tidak lekang oleh waktu. Daripada mengejar standar yang terus berganti, mari rawat diri dari dalam – secara fisik maupun mental.

(Kemas Irawan Nurrachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya