JAKARTA – Operasi plastik kerap dianggap sebagai jalan pintas untuk mendapatkan penampilan ideal sesuai standar kecantikan masa kini. Tapi, apakah kamu tahu bahwa prosedur ini dapat menimbulkan sejumlah risiko yang cukup berbahaya bagi kesehatan?
Menurut Dr. Mahammad Juber, MD, yang melakukan tinjauan medis untuk WebMD pada 16 April 2025, meski semakin populer operasi plastik tetap merupakan tindakan medis yang bisa menimbulkan komplikasi. Di tahun 2020 saja, ada lebih dari 15,6 juta prosedur kosmetik dan 6,8 juta rekonstruksi yang dilakukan di Amerika Serikat.
Operasi plastik, baik untuk tujuan kosmetik maupun rekonstruktif, membawa sejumlah risiko medis, seperti:
Setiap jenis prosedur bisa memiliki risiko spesifik, tergantung area tubuh yang dioperasi dan kondisi kesehatan pasien.
Tak hanya operasi besar, prosedur minim invasif seperti suntik botox dan filler juga tidak sepenuhnya bebas risiko. Beberapa dampak negatif yang bisa muncul meliputi:
Beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko komplikasi dari operasi plastik, menurut Dr. Juber, antara lain:
Dr. Mahammad Juber memberikan beberapa tips penting untuk mengurangi risiko:
Satu risiko lain yang tak kalah penting adalah hasil operasi yang tidak sesuai ekspektasi. Banyak orang kecewa karena tidak mendapatkan penampilan yang diidamkan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh:
Maka dari itu, penting untuk memiliki ekspektasi realistis dan berdiskusi terbuka dengan dokter sebelum prosedur dilakukan.
Operasi plastik bukan tanpa risiko. Meski menjanjikan perubahan penampilan, prosedur ini tetap memerlukan pertimbangan medis yang matang. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman dan jangan mudah tergiur oleh penawaran harga yang terlalu murah. Ingat, kesehatan selalu lebih penting daripada penampilan sesaat.
(Kemas Irawan Nurrachman)